Cari Blog Ini

Quotations


-Bagi mereka saya aneh karena saya berbeda, bagi saya mereka aneh karena mereka semua sama-

-Saat kamu tidak menemukan atau mendapatkan apa yang kamu ingin kan, maka saatnya kamu membuatnya sendiri-#reader frustasi pengen baca fanfict byun tapi di protect terus jadi translate sendiri aja

-Disini semua fanfict translete khusus untuk 18 tahun ke atas, so jika masih di bawah 18 tahun mohon untuk berpikir dlu jika ingin membacanya, NC dapat menyebabkan serangan jantung, pusing dan mual-mual. Segala bentuk ketergantungan dan ketagihan di tanggung pembaca tidak di tanggung empu !

- delusion post moving to soshitoons.blogspot.com

Friday, December 27, 2013

Fanfict : Sica 'maid' for Yuri Chapter 7

Sica 'maid' for Yuri Chapter 7
Author/Credit to : xtina26
Link : http://www.asianfanfics.com/story/view/113202/7/sica-maid-for-yuri-hyoni-snsd-soosun-taeny-yoonhyun-yulsic
Transalator : Soenda

..................................................................................................................
..................................................................................................................

Seohyun kembali ke ruang makan dan melihat Jessica sedang berdiri sambil menyentuh bibirnya, gadis itu tampaknya terlihat pucat. Dia melihat sekeliling ruang makan mencari apakah Yuri masih ada disana atau tidak, tapi hasilnya tidak ada Yuri di sekitar sana.


Dia merasakan bahwa ada sesuatu yang telah terjadi antara mereka berdua saat melihat wajah Jessica memerah, jelas Unnie nya melakukan sesuatu dan ia tidak ragu tentang hal itu.


("Hyunnie, kau masih di situ?")


Seohyun mendengar suara Yoona di telepon, sehingga membuatnya kembali sadar dari lamunannya.


"Ya, Yoong. Aku masih di sini. "Seohyun kemudian ingat untuk memberikan teleponnya ke Jessica karena Yoona ingin berbicara sesuatu padanya.


Dia menepuk bahu Jessica untuk mendapatkan perhatian gadis itu. "Unnie, Yoong ingin berbicara dengan mu."


Jessica meraih telepon dari Seohyun untuk berbicara dengan Yoona. "Halo?"


("Jessica Unnie, apakah itu kau?")


"Ya ini aku, apa kamu membutuhkan sesuatu Yoona?"


("Bisakah kamu membantu ku, Unnie?")


"Uhm ... Yeah tentu, apa yang kamu inginkan?" Tanya Jessica.


("Buat Hyunnie meminum vitamin nya jangan sampai dia tidak meminumnya, tolong Unnie?") Yoona memohon.


Jessica melirik Seohyun yang sedang menyelesaikan makan malamnya, sambil memperhatikan Seohyun dia berbicara dengan Yoona.


"Apa yang harus aku lakukan jika dia menolak?" Bisik Jessica.


Jessica menunggu Yoona untuk merespon dan berfikir yoona sedang memikirkan sebuat rencana.


("Aku tahu, Unnie! Katakan bahwa dia bisa memakan semua goguma atau es krim yang dia inginkan setelah ia meminum vitamin dan dia juga dapat menonton Keroro tapi jangan biarkan dia menonton sampai larut malam, oke?")


"Uhm, oke?"


("Kau tahu bagaimana membuat goguma itu, Unnie?")


H * LL, tentu saja dia tidak tahu bagaimana membuat gogumas, dia memiliki orang untuk membuat untuknya tapi tentu saja Yoona tidak tahu itu.


"Tidak, aku tidak tahu bagaimana membuatnya. Maafkan aku. "Jessica berkata dengan jujur.


("Jangan khawatir tentang hal itu, Unnie. Cukup berikan es krim yang dia suka, Dia pasti akan menyukainya")


"Oke, aku mengerti." Jessica mengangguk memahami apa yang dikatakan Yoona. "Apa hanya itu, Yoona?"


("Oh, aku hampir lupa, Unnie. kamu harus tidur dengan Seohyun.") Yoona menyatakan seolah-olah itu bukan sesuatu yang aneh.


"Apa?!?!" Tanya Jessica tak percaya berharap dia hanya salah dengar atau salah paham dengan apa yang Yoona yang baru saja katakan.


Seohyun mendengar Jessica berteriak di telepon, dia melihatnya aneh. Mungkin Yoona mengatakan kepada Jessica sesuatu yang membuatnya bereaksi seperti itu.


Bahkan Yuri yang mendengar Jessica berteriak keluar dari kamarnya untuk melihat apakah ada sesuatu yang salah tapi dia hanya dapat melihat Jessica berbicara dengan seseorang di telepon.


("Yah, Unnie. Jangan berteriak seperti itu ... wow! aku merasa telinga ku tidak bisa mendengar lagi. Ketika aku menyuruh mu tidur dengan dia aku tidak bermaksud seperti apa yang kau pikirkan, Unnie. Yang aku maksudkan adalah tidur di sampingnya, menjadi bantal manusia nya hanya untuk beberapa hari kumohon? ") Yoona memohon kepada Jessica lagi sebelum suara Yoona berubah mencurigakan.


("Dan apakah kau telah 'bergaul' dengan Unnie ku? Sehingga kau bisa memikirkan sesuatu yang tidak pantas seperti itu ... Unnie?")


Wajah Jessica berubah merah lagi ketika ia tiba-tiba teringat ciuman meereka. "O-tentu saja tidak."


("Kau yakin, unnie?") Yoona yang masih curiga terus bertanya.


"Ya, aku yakin, sekarang apakah kamu masih membutuhkan sesuatu?"


("Ya, hanya satu hal dan ini yang paling penting, Unnie.")


"Apa itu?"


("Jauhi Unnie ku. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu, Unnie.") saran Yoon, penuh perhatian.


"Jangan khawatir, Yoona. Aku bisa mengurus diriku sendiri. "Kata Jessica.


"kamu seharusnya lebih mengkhawatir tentang kakakmu, apa yang bisa aku lakukan padanya." Jessica berkata dalam hati.


Percakapan dengan Yoona berakhir begitu Jessica menyerahkan ponsel ke Seohyun sehingga dia bisa mengucapkan selamat tinggal padanya.


Jessica mendengar Seohyun mengingatkan Yoona berulang-ulang kali di telephone hanya untuk mengatakan untuk, 'tidak makan terlalu banyak.', 'Tidak melakukan hal yang konyol saat berada disana.' "Tidur lebih awal. ';' jangan lupa menelepon ku setiap hari. "Dan yang paling penting' Aku mencintaimu dan aku merindukanmu."


Dia ingin tertawa melihat tingkah Seohyun yang terdengar seperti kaset rusak, sebelum dia mengakhiri panggilan.


Sama seperti apa yang Yoona katakan Seohyun memang keras kepala tidak ingin meminum vitaminnya, dia meyakinkan Jessica bahwa dia tidak membutuhkan vitamin tersebut atau menyuruh jessica berbohong dengan mengatakan kepada Yoona kalau dia sudah meminumnya.


"Unnie, tolong beritahu Yoona kalau aku sudah meminum vitaminnya, please?" Seohyun menunjukkan puppy eyes pada Jessica mencoba untuk membujuk Jessica mengikuti apa yang dia inginkan.


"Aku tidak bisa melakukan Seohyun karena selain tubuh mu, bayi mu juga membutuhkan vitamin ini." Jessica berusaha membuat Seohyun meminum vitamin tersebut, tapi tentu saja Seohyun menolak untuk melakukannya.


"Tapi unnie vitamin itu rasanya mengerikan." Seohyun membujuk Jessica. "Tolong, Unnie. Jangan buat aku meminumnya. "


"Aku akan membiarkan mu makan semua gogumas atau es krim yang kamu inginkan." Jessica membujuk Seohyun dengan gogumas dan es krim. "Dan aku bahkan akan membiarkan mu menonton Keroro malam ini."

"Tidak. Aku benar-benar tidak ingin, Unnie "Seohyun. Menjadi keras kepala dan itu agak menguji kesabaran Jessica.


Jessica mendesah dalam kekalahan, dia tidak tahu harus berbuat apa. Tentunya dia tidak ingin memperlihatkan HellSica pada Seohyun karena itu mungkin sangat menakutkan untuk gadis hamil.


Hanya ada satu orang yang bisa membantunya dengan ini dan orang itu sedang berada di lantai atas, orang yang sudah menciumnya beberapa saat yang lalu. Kwon Yuri.


Jessica naik ke lantai atas ke kamar Yuri. Dia mengetuk pintu sebelum Yuri membuka pintu untuknya. Yuri terkejut melihat Jessica didepan pintu.


"Apakah kamu membutuhkan sesuatu?" Tanya Yuri.


Jessica menggaruk-garuk kepalanya dengan cara yang canggung tapi lucu. "Uhm ... Seohyun tidak mau meminum vitamin nya."


Dia tidak tahu bahwa dia bertindak terlalu manis di depan Yuri.


Jessica tidak sadar dengan tingkahnya didepan Yuri, membuat Yuri semakin terpesona dengan tingkah manis pembantunya itu dan itu semakin membuat Yuri sulit untuk menjaga tangannya agar tidak menyetuhnya.

Keduanya berdiri didepan pintu kamar Yuri dengan suasana diam yang tidak nyaman diantara mereka berdua, Yuri hanya menatap Jessica dengan tatapan predator akan mangsanya.

"Kau melakukannya lagi." Yuri berbicara dengan nada serius.


Yuri meraih wajah Jessica dan melumat bibir Jessica tanpa ampun, Jessica tidak bisa melepaskan bibir Yuri dari miliknya.


Jessica mencoba untuk mendorong Yuri tetapi dia tidak bisa karena Yuri jauh lebih kuat dari dia dan tangan kiri Yuri memeluk pinggang Jessica dengan erat.


Jessica tidak melawan lagi dan membalas ciuman Yuri, menikmati setiap sentuhan yang Yuri berikan dibibirnya..


Ciuman akan pernah berlangsung lama jika saja Seohyun tidak memanggil Jessica.


"Jessica Unnie?" Seohyun memanggil Jessica sambil menaiki tangga.


Jessica panik dan mencoba untuk mendorong Yuri dari tubuhnya tapi tentu saja dia tidak bisa karena 'bos' nya jauh lebih kuat daripada dia.


"Y-yur-i ... s-stop ... Seo-h-hyun ... iis ... da-tang." Jessica mencoba untuk mengatakan di antara ciuman.


Yuri berhenti sejenak tapi tidak melepaskan bibir Jessica. "Biarkan dia melihat."


Dia akan mencium Jessica lagi. Tapi kaki Jessica langsung menginjak kaki Yuri sehingga membuatnya berhenti.


Jessica sedikit mendorong Yuri membuat jarak agak jauh satu sama lain tepat pada waktu Seohyun muncul.


Seohyun tampaknya tidak curiga melihat Yuri berdiri disamping Jessica.


"Seohyun-ah, apakah kamu benar tidak ingin meminum vitamin mu?" Tanya Yuri.

sambil bertanya, tangan Yuri secara perlahan menelusuri tubuh Jessica dengan ibu jarinya, membuat lutut Jessica lemas dan membuat seluruh tubuh Jessica gemetar karena sentuhannya.

Seohyun tidak bisa melihat apa yang tangan Yuri lakukan kepada tubuh Jessica, karena tangan kanan Yuri, tertutup oleh tubuh Jessica.

Jessica ingin memukul Yuri, supaya dia berhenti tapi ia tidak bisa karena ada Seohyun di depan mereka.


"Seohyun-ah, pergi minum vitamin mu. Kamu tidak ingin Yoona khawatir, kan? Apakah kamu ingin aku menelepon dia dan mengatakan padanya bahwa kamu tidak meminum vitaminmu? Aku yakin dia akan khawatir dan dia akan terganggu dalam melakukan pekerjaannya di sana. Apakah kamu ingin itu? "Lanjut Yuri pada Seohyun, membuat Seohyun merasa bersalah jika pekerjaan Yoona menjadi berantakan karena dirinya.


Seohyun mendesah kalah. "Oke, Unnie. Aku akan meminum vitaminku. "


Seohyun turun tangga untuk mengambil vitamin nya meninggalkan Jessica dan Yuri sendirian lagi.


Jessica hendak mengikuti Seohyun tapi lengan Yuri melingkar di pinggangnya.


Yuri menyibakkan rambut Jessica ke sisi kanan sehingga mengekspos lehernya, Yuri perlahan menjilat, menggigit dan mencium leher Jessica sampai ke telinga gadis itu.


"Sekarang giliranku untuk menggoda mu, dan aku akan pastikan untuk menghukum mu karena telah menggodaku." Yuri berbisik di telinga Jessica.


Yuri menggigit ujung telinga Jessica sebelum kembali turun di leher Jessica sebelum meninggalkan bekas gigitan dan tidak lupa menjilat dengan lidahnya.


"Dan ini peringatan pertama untukmu, ini menjadi tanda bahwa kau akan menjadi milikku segera." Yuri kemudian meninggalkan Jessica sekali lagi sendirian.


Berhasil membuat Seohyun meminum vitamin, Yuri hendak pergi kembali ke kamarnya ketika Seohyun tiba-tiba memanggilnya dan membuat permintaan gila pada Yuri.


"Yuri Unnie, kenapa kau tidak bergabung dengan Jessica Unnie dan aku untuk tidur bersama, please?"


"Uhmmm ..." Hanya itu respon yang bisa Yuri berikan atas permintaan Seohyun, jelas bukan ide yang baik untuknya dan Jessica.


Sekarang terlihat dua sosok gadis sedang berbaring di tempat tidur dengan cara yang sangat canggung ketika seorang gadis hamil tidur diantara mereka dengan nyenyaknya sudah masuk ke dunia mimpi.


Mereka berdua menatap kosong langit-langit sambil merasakan lingkungan mereka. Biasanya Jessica akan cepat untuk tidur tetapi berada di ruangan yang sama dengan ‘bos’nya yang Byun ini jelas membuatnya sulit untuk tidur.


Sementara Yuri mengalami kesulitan mengendalikan keinginannya untuk memindahkan Seohyun agar dia bisa menerkam Jessica yang berbaring di tempat tidur yang sama dengan dirinya.


"Yah Unnie! kau berbaring di tempat tidur yang sama dengan Hyunnie ku, jangan memikirkan hal-hal tersebut dan jaga tangan mu! kau sudah melanggar janji mu kepada ku, bagaimana kau bisa? "Sekarang dia mendengar suara Yoona.


"Keluar dari kepalaku, Yoona!" Desis Yuri.


Jessica mendengar Yuri menggumamkan sesuatu, sulit baginya untuk mendengar dengan jelas apa yang dikatan Yuri sehingga dia melihat Yuri untuk mengecek apakah Yuri berbicara saat tidur atau yang lain.


Yuri memalingkan wajahnya ke sisi lain dan melihat Jessica menatapnya dengan ekspresi kosong. Mata Yuri menatap setiap inci wajah Jessica matanya terhipnotis menatap hidung mancung dan bibir merah muda Jessica.


Yuri ingat bagaimana rasa bibir Jessica, itu manis dengan sedikit stroberi atau itu ceri? Dia tidak ingat mungkin ia harus mencium Jessica lagi untuk mengingat apa bibir benar berasa seperti itu.


Yuri tidak sadar memandang bibir Jessica.


"Apakah dia menggodaku?" Jessica berpikir pada saat Yuri menjilat bibirnya.


Jelas tidak bisa dipungkiri keinginan diantara keduanya, jika Seohyun tidak berada diruangan yang sama dengan mereka, mungkin akan terjadi sesuatu dan mungkin akan ada yang mendominasi diantara mereka?


Seohyun bangun pagi karena suara gemuruh perutnya, tampaknya bayinya lapar, sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan kamar untuk pergi ke bawah, meninggalkan dua orang yang tertidur di kedua ujung tempat tidur.


Dia yakin tidak mungkin akan terjadi sesuatu diantara mereka berdua karena ini masih sangat pagi dan dia percaya pada kedua unnie nya, dia percaya pada Jessica, begitu juga kepada Yuri unnie walaupun dia masih belum yakin.

Yuri merasakan beban berat diatas tubuhnya yang membuat dia terbangun, dia mencoba untuk mendorong beban yang menghimpit tubuhnya tapi itu hanya membuat orang yang membebaninya memeluknya lebih erat.


Dia mencium aroma strawberi yang dia kenal saat pertama kali mencium aroma Jessica, Yuri dengan enggan membuka matanya untuk melihat setengah tubuh Jessica yang berada diatas tubuhnya memeluknya seperti bantal manusia.


Yuri merapikan poni Jessica ke samping, dia dengan hati-hati menggunakan ibu jarinya untuk membuat gerakan melingkar pada pipi Jessica sebelum menggunakan jari telunjuknya untuk menelusuri lekuk wajah Jessica.


Dia mulai menatap mata Jessica dari hidung, bibir, tidak lupa untuk memberikan kecupan kecil di bibir dan leher Jessica. Yuri tidak tahu bahwa ia sedang tersenyum sambil melakukan hal-hal tersebut saat Jessica tidur.


Yuri mengecup bibir Jessica lagi dan lagi dan lagi. Sepertinya dia mulai kecanduan dengan bibir Jessica dan dia tidak bisa mendapatkan cukup hanya sekali.


"Itu adalah pelecehan seksual, Unnie! Mengapa kamu tidak memperkosanya sekalian saja, tampaknya janji yang kau buat untuk ku tidak berguna. "Suara Yoona dalam kepalanya membuatnya merasa bersalah.


Pada saat-saat seperti ini pasti merupakan sebuah kebahagiaan bagi player seperti Kwon Yuri, Kalau saja dia tidak membuat janji dengan Yoona, pasti sudah mudah baginya menaklukan Jessica dalam pelukannya..


Yuri tidak tahu kalau Jessica terbangun karena kecupan yang dia berikan kepada gadis itu dan sekarang Jessica memberinya tatapan dingin namun Yuri tampaknya tidak menyadari tentang hal itu.
Yuri mendesah sebelum menutup matanya lagi untuk tidur, sekarang sambil memeluk Jessica yang sudah terbangun.


"Ms Kwon, tolong lepaskan aku? "Jessica mengancam berusaha untuk tidak mengertakkan giginya.


Yuri terkejut mendengar suara Jessica, dia tidak tahu bahwa pembantunya sudah bangun. Tapi, dia berpura-pura dia tidak mendengar apa-apa dan malah memeluk Jessica dengan erat, tidak lupa untuk mencium pipi Jessica untuk lebih mengganggu Jessica.


Tampaknya Yuri menyukai wanita yang bersemangat dan galak, agak menggairahkan dan Jessica mempunya semua hal tersebut.


Jessica menyeringai, tampaknya 'bos' nya ingin bermain di pagi hari.


"Yuri-ah ..." Jessica berbisik di telinga Yuri dengan nada yang sangat menggoda sebelum menindih tubuh Yuri. Dalam sudut ini Yuri bisa melihat dada Jessica, matanya terbelalak dan jelas dia tidak bisa melepaskan pandangan dari itu.


"Suka dengan apa yang kau lihat, Ms Kwon?" Goda Jessica.


Yuri memang terpesona pada apa yang dia lihat sekarang dan tanpa disadari mengangguk perlahan.


"Well too bad for you Boss, karena ini ada batasnya." Kata Jessica sebelum dia menjauh dari tubuh Yuri. " Aku lupa untuk memberitahu mu BOSS, kita ada dalam permainan untuk saling menggoda."


Jessica menyeringai pada Yuri sebelum pergi keluar dari ruangan.


Meninggalkan Yuri sendirian di dalam ruangan dan berpikir what the h*ll just happened.


"Wow." Yuri hanya bisa berkata seperti itu.




Akhirnya Kwon Yuri telah menemukan jodohnya.


Sepertinya game ini diantara mereka berdua baru saja dimulai, siapa yang akan menang dalam game ini dan siapa yang akan mendominasi? Apakah ini akan menjadi begitu mudah bagi Kwon atau malah di dominasi oleh jung?


TBC

akhirnya, >.< update juga nie ff.. thanks buat parthner gw soenda yang masih nyempetin waktu di sela kerja nya masih bisa translete nie ff.. jadi wanita karir emang susah2 gampang :P


5 comments:

  1. oh my god!!! aku pikir ff ini putus tengah jalan hahahah
    but,,, bos jung sudah mulai berani menggoda bos yul hahahah
    tapi 1 hal yg membuatku ngakak setiap kali bacanya,,,
    yaitu ketika yul udah mulai menyentuh sicababy nya,,, perkataan yoong selalu saja keluar hahahahahh

    ReplyDelete
  2. yaaa...u re comeback again
    hahahahaha.......ya ampun ksihan ny ummaku(sica)
    harus brsabar utk tidak mngeluarkan "TANDUKNYA" saat
    seohyun unnie keras kpala..

    kyaaa!! appaku gax pernah brubah ttp player..hahahaha
    dan byun tentunya. smoga sica dpt mbuat yul berubah ya...
    mari kita ucapkan secara brsama2 "AMIN"

    ReplyDelete
  3. pertarungan saling menggoda akn dimenangkan olh sapa yuri or sica...
    tpi kyk ny si miss korea bklan yg mnangny krna dia sngat2 menggoda iman

    ReplyDelete
  4. yul benar2 udah tergoda oleh sica

    ReplyDelete
  5. wuah akhirnya yg ini update >< thanks kakak transnya udh update yg ini

    ReplyDelete

show me your delusional