Cari Blog Ini

Quotations


-Bagi mereka saya aneh karena saya berbeda, bagi saya mereka aneh karena mereka semua sama-

-Saat kamu tidak menemukan atau mendapatkan apa yang kamu ingin kan, maka saatnya kamu membuatnya sendiri-#reader frustasi pengen baca fanfict byun tapi di protect terus jadi translate sendiri aja

-Disini semua fanfict translete khusus untuk 18 tahun ke atas, so jika masih di bawah 18 tahun mohon untuk berpikir dlu jika ingin membacanya, NC dapat menyebabkan serangan jantung, pusing dan mual-mual. Segala bentuk ketergantungan dan ketagihan di tanggung pembaca tidak di tanggung empu !

- delusion post moving to soshitoons.blogspot.com

Saturday, December 28, 2013

Fanfict : Sica 'maid' for Yuri Chapter 8

Sica 'maid' for Yuri Chapter 8
Author/Credit to : xtina26
Link : https://www.asianfanfics.com/story/view/113202/8/sica-maid-for-yuri-hyoni-snsd-soosun-taeny-yoonhyun-yulsic
Transalator : Soenda

..................................................................................................................
..................................................................................................................

Taeyeon sedang sibuk menatap sekertarisnya dari dalam ruangannya, sementara sekertarisnya berada diluar mengerjakan pekerjaannya. Taeyeon bahkan tidak sadar mulutnya terbuka terlihat saat menatap sekretarisnya dengan tatapan menggoda.


Dia kemudian menerima panggilan masuk dari Tiffany ...


"Miss Kim, tolong fokus pada pekerjaan Anda dan BUKAN PADA PANTAT SAYA!" teriak Tiffany di telepon.

Taeyeon keluar dari ruangan dan mengahampiri sekertarisnya, dia berdiri didepan ruangan dengan tatapan pervert kearah Tiffany. Dia bisa melihat pantat tiffany yang di sudut yang paling sempurna dari situ.

"Nona Hwang, seharusnya kamu senang aku tidak mencubit atau meraba-raba pantatmu sekarang."


Tiffany memutar matanya. "Kau berkata Seolah-olah pantatku tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari mu saja terutama ketika berada di rumah."


Taeyeon mengeluarkan tawa ahjumma. "Benar sekali Nona Hwang, aku ingin PANTAT mu di sini sekarang."


"Ha!" kaget Tiffany. "Aku tidak mau!" teriaknya dengan marah.


" Mushroom ... masuk ke sini ..." panggil Taeyeon dengan nada menggoda.


"Aku ... benci ... kamu." Gumam Tiffany, dia sangat suka sekaligus benci jika Taeyeon memanggil dia Mushroom, apalagi di tambah dengan suara menggoda.


"Awwwww ... Aku juga mencintaimu Mushroomku." Kata Taeyeon dengan nada tulus. "Ayolah aku ingin pantat seksimu di sini."


"Seperti Aku katakan tadi Nona Kim, Aku tidak mau." tantang Tiffany.


"Jangan membuat aku mencari pantat yang lain di luar sana." Taeyeon mengancam sambil berjalan menuju kembali ruangannya.

Taeyeon dan Tiffany berubah menjadi diam dan saling menatap satu sama lain ketika Yuri melewati mereka, biasanya Yuri akan berteriak pada mereka untuk kembali bekerja namun Yuri tidak melakukan apa-apa kecuali hanya menatap mereka sebelum berjalan.


"Apa ada yang salah dengan Yuri?" Tanya Tiffany, sementara Taeyeon memeluknya dari belakang.


"Aku tidak tahu biasanya dia akan memarahi kita, dan dia selalu menggunakan berbagai cara untuk menghentikan kita? Aku tidak mendengar dia berbicara untuk menghentikan kita" Taeyeon berbicara dengan menatap Yuri yang hanya duduk di dalam ruangannya.


"Ya, dia benar-benar aneh." Taeyeon dan Tiffany terkejut mendengar suara Hyoyeon dan dia sedang duduk di kursi Tiffany dengan nyaman sambil membaca majalah.


"Kenapa?" tanya Hyoyeon kepada Taeyon dan Tiffany, yang masih syok melihatnya.


"Ya Tuhan, Hyo! Kau hampir membuatku mati ketakutan! "Teriak Taeyeon kepada sepupunya.

Hyoyeon menggulung majalah di tangannya sebelum memukul kepala Taeyeon. "Aku tidak menakut-nakuti kalian berdua, jika kalian berdua ingin melakukan ‘itu’ lebih baik kalian lakukan dirumah kalian yang nyaman dan bukan ditempat kerja!"


"Yeah ... yeah, kenapa kau di sini sih? Bukankah kau seharusnya kau bicara dengan ... "Taeyeon tidak menyelesaikan kalimatnya ketika Hyoyeon memukul kepalanya lagi dengan majalah.


"Aku hanya meneleponnya selama waktu istirahat dan tidak saat bekerja." Hyoyeon berkata sebelum menyerahkan file ke Taeyeon "dan aku ingin kau tanda tangani ini."


Taeyeon tidak bertanya apa-apa lagi dan hanya menandatangani berkas yang Hyoyeon serahkan.

"Terima kasih, cebol."


Begitu mendengar kata cebol Taeyeon kembali mengamuk a. "Kenapa ... kau!"


Hyoyeon menjauh dari Taeyeon sambil tertawa sebelum berbalik menjulurkan lidah ke Taeyeon.


"Suatu hari, Kim Hyoyeon ... Suatu hari nanti ... Aku akan membalasmu Mu ... Suatu hari nanti!" Taeyeon memperingatkan dengan penuh amarah.


Hyoyeon tertawa bahkan lebih keras sambil berjalan pergi. "Yeah ... suatu hari nanti ... tapi tidak sekarang!"


Tiffany tidak bisa menahan tawanya, dua orang ini tidak pernah gagal membuat dia menjadi terhibur terutama ketika dia melihat wajah lucu Taeyeon saat sedang marah.


"Apakah kita melewatkan lagi?" Sooyoung dan Sunny tiba sambil melihat wajah Taeyeon.


"Uh-huh ..." hanya suara itu yang bisa keluar dari mulut Tiffany sebelum tertawa terbahak-bahak lagi.


"Sialan ... kita ketinggalan acara, Bunny. Aku akan segera mengambil popcorn. "Sooyoung sangat senang melihat dua Kim bertengkar tapi yang paling dia senang melihat wajah Taeyeon saat sedang marah, sementara Hyoyeon berjalan pergi sambil tertawa.


Mereka bertiga sangat senang, terutama Tiffany karena pacarnya selalu kalah jika beradu argumen atau apa pun dari Hyoyeon, tapi untungnya dua sepupu ini tidak pernah menyimpan dendam terhadap satu sama lain.


Kedua Kim seperti saudara yang tidak bisa hidup tanpa saling membenci tidak seperti Yuri dan Yoona ... tidak pernah ada pertengkaran, persaingan atau beberapa hal lain.


Sejak mereka berdua bekerja bersama, mereka tidak pernah melihat Taeyeon memenangkan setiap argumen melawan Hyoyeon ... seperti sebelumnya, mereka masih menunggu hari itu terjadi dan mereka semakin lama menunggu untuk itu.


"Ya ... aku juga. Aku bertaruh, sepertinya Taeyeon tidak akan pernah menang dari Hyoyeon" Sunny bercanda membuat yang lain tertawa tapi tidak untuk Taeyeon.


"Kalian bertiga ... lebih baik diam, aku akan buktikan suatu hari nanti." Jawab Taeyeon dengan menyakinkan.


"Bagaimana dengan ini, Tae-tae ... Jika ... Maksudku jika kamu menang setidaknya mempunyai satu argumen melawan Hyoyeon, aku akan melakukan apa yang kamu inginkan ... Aku juga bersedia untuk hamil dan memiliki anak-anak darimu." Usul Tiffany .


Taeyeon selalu meminta Tiffany untuk memiliki anak, sejak Yoona mengumumkan bahwa Seohyun sedang hamil, sejak saat itu ... Taeyeon tidak pernah berhenti memintanya.


Taeyeon menyukai ide tersebut, hal ini seperti memukul dua burung dengan satu batu, dia tidak sabar menunggu untuk melawan Hyoyeon ditambah lagi dia dan Tiffany bisa mempunyai anak juga.


Dia tidak berpikir dua kali dan setuju dengan apa yang diinginkan Tiffany, yang harus dia lakukan adalah membuat rencana untuk menang dari Hyoyeon, jika tidak dia akan kehilangan sesuatu yang paling dia inginkan dari Tiffany.


saat mereka sedang asik berbicang di luar ruangan Taeyeon, disisi lain Yuri hanya menatap ke langit-langit ruangan dan mengingat apa yang terjadi di rumahnya beberapa saat yang lalu ... dan dia terus mengulang kata: 'wow' lagi dan lagi dan dia mulai terdengar seperti kaset rusak.


Setelah adegan ‘ranjang’ dengan Jessica, tak banyak yang terjadi antara mereka berdua karena Seohyun ... Untuk Seohyun mungkin tidak ada apapun yang terjadi diantara Jessica dan Yuri... Tapi untuk Jessica dan yuri banyak sekali kejadian yang mereka lakukan, terutama selama sarapan.


Sama seperti tadi malam, Jessica dan Yuri saling berhadapan sementara Seohyun duduk di samping Jessica.


Tampaknya pembantunya itu menemukan ide lain untuk menggodanya dan dia harus memberikan pujian kepada Jessica karena pembantunya itu sangat bagus dalam hal seperti itu.


Sementara mereka sedang sarapan, saat Yuri yang saat itu sedang meminum jus tiba-tiba merasa kaki Jessica perlahan merangkak naik dan turun di kaki kirinya hampir sampai ke pahanya, ia terkejut dan memuntahkan minumannya sehingga basah mengenai bajunya.


"Yuri Unnie, kau baik-baik saja?" Tanya Seohyun khawatir melihat Yuri tersedak dengan minumannya.


Yuri tidak mengatakan apa-apa tapi menganggukkan kepalanya seperti mengatakan bahwa dia baik-baik saja, dia merasa tenggorokannya sangat kering atau sesuatu.


"Apakah Anda yakin tidak apa-apa, Yuri-ah?" Tanya Jessica dengan nada pura-pura khawatir sambil mengedipkan matanya berusaha menyembunyikan seringai nya.


Yuri hanya menatap tajam Jessica sambil bergumam dan masih bisa terdengar oleh Jessica.


"Apakah Anda mengatakan sesuatu, Nona Kwon?" Jessica terus menggoda Yuri, dia tampaknya menyentuh bagian sensitif Yuri membuat Yuri tersentak dari dia duduk.


Yuri mecoba tenang dengan sedikit senyuman. "Tidak ada."


Jessica kembali senyum, tapi senyumnya itu lebih mirip seringai.


Yuri menahan kaki Jessica dengan kedua kakinya, dia tersenyum dan berfikir jika dia berhasil membuat Jessica berhenti menggodanya, tetapi Yuri lupa jika kaki kiri Jessica masih bebas dan masih bisa menggodanya.

Sekarang kaki kiri Jessica yang mengusap kaki Yuri dari ke pahanya sampai ketempat paling nikmat untuk Yuri.


Seohyun tampaknya tidak menyadari jika ada 'pertarungan' yang terjadi di bawah meja dan Jessica tampaknya menjadi orang yang menang kali ini, seperti sebelumnya tapi Yuri tidak akan dapat dikalahkan dengan mudah.


Yuri belum juga berangkat ke kantor, sampai Seohyun mengambil obatnya. Dia melihat Jessica mencuci piring di dapur, Yuri melihat sekeliling untuk melihat apakah Seohyun adalah sekitar dapur sebelum dia melakukan pembalasan kecilnya kepada Jessica.


Yuri tidak mendapatkan kesempatan untuk menyelinap mendekati Jessica karena pembantunya sudah berbalik, Jessica melompat kaget saat melihat Yuri dihadapannya, tapi tampaknya tidak akan terganggu melihat 'bos' nya.


"Apakah Anda membutuhkan sesuatu, Yuri?" Tanya Jessica dengan nada normal saat mengeringkan tangannya yang basah dengan handuk sebelum duduk diatas meja.


Jessica sedang duduk di meja dan Yuri melihat ini sebagai kesempatan untuk menjebak Jessica dan melakukan pembalasanya.


Yuri meletakkan tangannya di atas meja, sehingga membuat tubuh Jessica berada dibawah tubuh Yuri, tubuh mereka sangat dekat satu sama lain sehingga sulit bagi Jessica untuk bernapas.


"Apakah Anda membutuhkan sesuatu, Yuri?" Tanya Jessica lagi.


Yuri hanya menyeringai dan menggerakkan wajahnya ke depan untuk mencium Jessica, tampaknya Jessica sudah tahu apa yang akan Yuri lakukan kepadanya,dengan cepat dia langsung mencium pipi Yuri.


Jessica tertawa dan mendorong Yuri, tapi karena dia mencengkeram blazer Yuri membuat Yuri menjauh sedikit. "Nona Kwon, saya pikir sudah waktunya bagi Anda untuk pergi bekerja."


Yuri sedikit kesal karena dia tidak mendapatkan kesempatan untuk membalas perbuatan Jessica, pembantunya itu malah memperbaiki dasi nya sebelum mendorongnya lagi, membuat jarak yang semakin jauh di antara mereka.


Jessica tertawa lagi dan hendak berjalan pergi namun Yuri menghentikannya dengan melingkarkan tangannya di pinggang Jessica. " Sekarang kamu masih bisa tertawa dan menggodaku, tapi nanti saat Seohyun sudah keluar dari rumah ku, aku akan tertawa dan akan memakanmu di atas ranjang!"

Yuri berbisik di telinga Jessica membuat Jessica menggigil.


"Apa kau kira aku akan membiarkan hal itu terjadi.?" Jawab Jessica dengan nada meremehkan sambil membelakanginya.


"Jelas ...! kau meremehkan kekuatan ku, Jessica?" Yuri menganggap perkataan Jessica sebagai tantangan dan menerima tantangannya.


Yuri menyisir rambut Jessica ke samping dan dia bisa melihat 'tanda' yang dia ditinggalkan kepada Jessica tadi malam.


Yuri mulai mencium tanda tersebut dan sedikit melumatnya, dia mencoba untuk meninggalkan kiss mark lagi kepada Jessica.


Jessica terkejut dengan perlakuan yang dilakukan Yuri padanya tapi sebelum Yuri bisa melakukan lebih jauh mereka mendengar suara Seohyun memanggil Jessica.


"Sialan." Rutuk Yuri dengan kesal, membuat Yuri tidak sabar menunggu Yoona dan Seohyun keluar dari rumahnya.


Mereka bisa mendengar langkah kaki Seohyun mendekat ke arah mereka, tiba-tiba Jessica berbalik menggigit bibir bawah Yuri, membiarkan bibirnya menempel di bibir Yuri. Yuri tidak dapat menentukan apakah Jessica menggigit atau menciumnya pada saat yang sama.


"Oh ... Yuri Unnie, mengapa kau masih di sini?" Tanya Seohyun sedikit bingung dia pikir Yuri sudah pergi.


Yuri tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatap Jessica seolah sedang terhipnotis. Jessica mengambil inisiatif untuk berbicara untuk Yuri. "Ya, dia akan pergi, dia hanya mengingatkan ku untuk berhati-hati dan jangan lupa untuk mengingatkanmu makan tepat waktu."


"Oke, sampai jumpa, Yuri Unnie." Seohyun mengucapkan selamat tinggal kepada Yuri.


"Aku akan mengantar dia keluar, Seohyun-ah ... aku harus membuka pintu gerbang untuknya." Jessica keluar dan Seohyun kembali ke kamarnya.


Jessica memastikan bahwa Seohyun tidak terlihat sebelum ia menarik Yuri keluar rumah menuju mobil Yuri, tampaknya bosnya masih belum sadar.


Bibir Jessica menggigit Yuri lagi tapi kali ini jauh lebih sakit membuat Yuri kesakitan. "Aduh! Apa itu? "


Jessica tidak mengatakan apa-apa dan hanya memutar matanya, menatap Yuri dengan tatapan ice princess nya.


"Apakah kau tidak akan membuka pintu gerbang untuk ku?" Yuri akhirnya tersadar dan mulai menggoda Jessica.


"Buka saja sendiri." Kata Jessica seperti bos yang angkuh kembali ke rumah meninggalkan Yuri yang tertegun.


Yuri menjilat bibir bawahnya, bagian di mana Jessica menggigitnya sebelum masuk ke dalam mobilnya untuk pergi bekerja, Yuri tidak bisa menahan senyum dorkinya.

Permainan yang mereka lakukan yang membuat Yuri tergoda, membuat Yuri bersemangat dan tidak bisa menunggu adiknya untuk kembali dan meninggalkan dia dan Jessica.. SENDIRI DI RUMAHNYA..


TBC



ps : Happy b'day to me :)), anggep hadiah buat kalian readerku yang setia :D spesial buat gie gring, aulovershian, agnes lupita, riyuka, RoyalSoosunatic

, MouseKwon, Lisa_Dino , kwonjess dan lain-lain yang udah pada rajin buat komentar dan suka nanyain keberlangsung ff translete an disini. :P

14 comments:

  1. oah.. gila yulsic mainannya makin errr~ aje >_<

    ReplyDelete
  2. akh jessicanya >< err menggoda banget , yul g tahan yee

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehem.. siapa sih yang tahan klo di goda ama sica >///<

      Delete
  3. wooowww......sica udh g canggung lg nggoda yuri...

    wih ad yg ultah.. chukaeee ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. thanks u rin... :)
      .
      udah lama.. si yuri ngajak maen sih.. sica kan ga mungkin mau kalah :P

      Delete
  4. permainan semakin panas... tpi akn lbh panas klau itu dranjang

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau di ranjang masih lamaaaaa....., pemanasan dlu lah biar deg degannya berasa :D

      Delete
  5. KYAHAHAHAH,,,, WOW MISS KOREA SEMAKIN GILA HAHAHH
    yul yg terkenal dengan sifat playernya hahahah hanya bisa?? hahha ama miss korea yg dengan terang terangan main hahahahah
    hadyuh,,,, sumpah ngakak banget aku hahahah

    ReplyDelete
  6. yoi, disini sica sifatnya ga mau kalah ama yul wkwkwk.. jadi liat siapa yang bakalan ga tahan wkwkwk

    ReplyDelete
  7. yaa Adegan yg cukup mmbuat penasaran,,g tau apa jdinya klo gag ada soehyun antara mrka... :v
    dtunggu adegan rnjangnya... #byuntae

    ReplyDelete
  8. seru nih lanjut lagi dong errr wakaka

    ReplyDelete
  9. author ini ff nya masih ad sambungan kh? klo masih ad lanjutin ya seruh nih ak tunggu ya

    ReplyDelete
  10. ternyata masih diterusin nih ff heheh...

    ReplyDelete

show me your delusional