Cari Blog Ini

Quotations


-Bagi mereka saya aneh karena saya berbeda, bagi saya mereka aneh karena mereka semua sama-

-Saat kamu tidak menemukan atau mendapatkan apa yang kamu ingin kan, maka saatnya kamu membuatnya sendiri-#reader frustasi pengen baca fanfict byun tapi di protect terus jadi translate sendiri aja

-Disini semua fanfict translete khusus untuk 18 tahun ke atas, so jika masih di bawah 18 tahun mohon untuk berpikir dlu jika ingin membacanya, NC dapat menyebabkan serangan jantung, pusing dan mual-mual. Segala bentuk ketergantungan dan ketagihan di tanggung pembaca tidak di tanggung empu !

- delusion post moving to soshitoons.blogspot.com

Wednesday, July 10, 2013

Fanfict : Sica 'maid' for Yuri - Chapter 6 Indonesian Translete

Sica 'maid' for Yuri - Chapter 6
Author/Credit to : xtina26
Link : http://www.asianfanfics.com/story/view/113202/6/sica-maid-for-yuri-hyoni-snsd-soosun-taeny-yoonhyun-yulsic
Transalator : Soenda

Spesial Thanks You to xtina26 udah ngasi ijin buat translate fanfictnya. xtina26 Jjang...!

..................................................................................................................

Victoria memasuki kantor Yuri dengan senyum menggoda terpampang di wajahnya, membuat Yuri lebih menyeringai dari sebelumnya. Mengetahui victoria semakin mendekat Yuri berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut gadis itu.


"Hei, dari mana saja kau?" Tanya Yuri sambil melingkarkan lengannya di pinggang Victoria dan memberi Victoria ciuman di bibir.


"Oh ... Kau tahu, aku berkeliling dunia." Victoria menarik Yuri untuk mencium bibir gadis itu semakin dalam.


Yuri semakin memperdalam ciumannya, dia menutup matanya untuk menikmati ciuman yang menggairahkan itu, tapi disaat menikmati ciuman terlintas wajah Jessica dalam pikirannya membuat dia menghentikan ciumannya.

"Apa sih itu?" Kata Yuri pada dirinya sendiri.


Victoria melihat Yuri tak percaya karena Yuri tidak pernah melakukan itu. "Kau baik-baik saja, Yul?" Jelas Victoria menatap Yuri dengan jengkel.

"Sudahlah, aku harus pergi ... Aku hanya datang untuk melihat mu ... kita harus bersenang-senang, hubungi aku " Victoria kemudian berjalan keluar dari kantor Yuri meninggalkan Yuri berdiri di dalam kantornya sendiri bingung dan bingung dengan apa yang baru saja terjadi padanya, terlebih seperti apa yang akan terjadi padanya.




Sementara di rumah Kwon ...


Jessica membantu Seohyun untuk membereskan pakiannya di dalam lemari.


"Seohyun-ah, kau lapar?" Jessica bertanya pada gadis yang berbaring di tempat tidur yang sedang menatap langit-langit kamar.


"Tidak, Unnie. Yoong dan aku sudah makan sebelum dia mengantarku kesini. "Seohyun memberitahu Jessica tanpa melihatnya dan hanya terus menatap langit-langit kamar.


"Kenapa kau tidak beristirahat sebentar, Seohyun. Aku akan kebawah hubungi aku jika kamu membutuhkan sesuatu, oke? " Jessica berjalan menuju pintu tapi tidak langsung berjalan keluar sebelum menerima balasan dari Seohyun.
Seohyun menghadap Jessica sambil tersenyum. "Oke, Unnie. Terima kasih ... Aku pikir aku hanya lelah, Kau tahu bagaimana seorang wanita hamil. "


Jessica tidak mengatakan sepatah katapun tetapi hanya tersenyum pada Seohyun sebelum dia meninggalkan kamar untuk membiarkan dia istirahat.


Kembali di kantor Yuri ...


Yuri menelpon ke rumah. Saat Yuri mendengar suara manis Jessica, pikirannya menjadi kosong dan dia mulai tersenyum seperti orang bodoh di telepon.


"Ayolah Kwon Yuri, kau pasti bisa ... Kau hanya akan bertanya apakah Seohyun ada dan Kau dapat meletakkan gagang telepon." Yuri berkata pada dirinya sendiri.


"Halo?" Yuri mendengar suara Jessica di jalur lain.




"Uhh ... Ya. Jessica, aku hanya menelepon untuk mengetahui apakah Seohyun sudah sampai?. "Yuri berusaha keras untuk tidak gugup dan tetap tenang ketika berbicara dengan Jessica di telepon.


"Ya, dia di sini. Dia di kamar Yoona sedang beristirahat. "Jessica memberitahu Yuri memastikan bahwa dia membuat suaranya sedikit terlalu s * xy hanya untuk Yuri.


"Oh ...! Bahkan di telepon dia menggodaku! "Kata Yuri dalam pikirannya. Itu tidak sengaja, kan?


"Apakah kamu membutuhkan sesuatu yang lain, Yuri?" Setelah tidak mendapatkan respon dari Yuri, Jessica semakin mendekatkan telepon ketelinganya dan dia hanya bisa mendengar suara nafas Yuri.


Hal itu membuat Jessica tersipu untuk alasan yang tidak diketahui.


"Yuri?" Jessica berteriak pada Yuri.


"Y-ya?" Yuri menjawab tanpa disadari, bahkan tidak tahu bahwa dia terdengar seperti orang tolol dimata Jessica.


"Aku bertanya apakah kamu masih membutuhkan sesuatu." Jessica berkata dengan nada dingin membuat Yuri menggigil.


"Tidak ada, Bye." Kata Yuri dengan nada menolak tetapi tampaknya dia tidak ingin menutup telepon.


"Bye." Jessica mengucapkan selamat tinggal kepada Yuri tapi dia juga melakukan hal yang sama, dia tidak menutup telepon.


Keduanya masih seperti itu selama satu atau dua menit, tidak tahu siapa yang harus menutup terlebih dahulu. Mereka bertingkah seperti anak remaja yang baru saja akan memulai kencan pertama mereka. Tapi untuk kasus Yuri sepertinya dia adalah seseorang yang gugup untuk bertanya terlebih dahulu pada Jessica.


Jika saja Jessica tidak mendengar suara Seohyun dia tidak akan mungkin mengakhiri telephone Yuri.


"Ya, Bye. Yuri "Jessica. Buru-buru mengakhiri panggilan. Dia membenamkan wajahnya di telapak tangannya, dia tidak tahu mengapa dia bertindak seperti itu. Dia bertingkah seperti seorang gadis sekolah yang sedang naksir seseorang yang paling populer di sekolah.


Dia berdiri dari duduk, ketika dia mendengar Seohyun memanggilnya lantai atas.


Sementara Yuri masih memegang telepon, percakapan singkat dia dengan Jessica terus mengulang dalam kepalanya.


"Bye ..." kata Yuri di telepon yang sudah ditutup dijalur yang lain.


Tanpa diketahui Yuri, lima gadis itu mendengarkan percakapan mereka di telephone karena ia tanpa sengaja telah menekan tombol pada telepon yang menghubungkan panggilan pada setiap ponsel di lantai itu.


Sekarang lima gadis tertawa puas bagaimana mereka mendengar Yuri begitu ceroboh di telepon sambil berbicara dengan Jessica.

Mereka menjadi penasaran siapa Jessica dan seperti apa sosok Jessica.

----------------------------------------------------------------------------------

Seohyun keluar dari kamar Yoona menuruni tangga menghampiri Jessica.

"Unnie, aku tidak bisa bersantai sendiri." Seohyun memegang pipinya sambil membuang napas dalam-dalam. "Unnie, kau keberatan jika kita pergi ke taman?"

"Tentu, Seohyun. Aku akan ganti baju. "Jessica turun ke kamarnya.

"Baiklah, Unnie. Aku akan menunggu mu di ruang tamu. "Seohyun kemudian menuruni tangga dan menuju ruang tengah menunggu Jessica berganti pakaian.

Keduanya berjalan di taman sambil menikmati pemandangan di depan mereka. Ada anak-anak yang sedang bermain di dekatnya, seorang penjual balon yang memberikan balon kepada gadis kecil yang sedang menangis, itulah situasi yang khas yang bisa kamu lihat ditaman.

Jessica dan Seohyun berjalan di sekitar taman sambil berbicara tentang kisah hidup mereka dan banyak yang bisa mereka bicarakan.

"Ya, itu aku. Aku CEO Jung Enterprise. "Jessica mengakhiri cerita tentang hidupnya.

"Sekarang, aku ingat di mana aku pernah melihat unnie sebelumnya. Unnie yang ada dalam sampul majalah yang menampilkan anak muda, cantik dan sukses di kalangan bisnis.” Seohyun ingat Yuri juga pernah masuk dalam majalah tersebut.

"Oh ... majalah itu. Aku benci majalah itu;. they are such a kiss up "Jessica memutar matanya kesal mengingat wawancara yang mengerikan dia lakukan, mereka membuatnya menunggu selama lima menit.

Dia Jessica Jung, dia tidak suka menunggu siapa pun.

"Yuri Unnie, ada di majalah itu juga. Kalian berdua terlihat cocok satu sama lain. "Satu-satunya alasan seohyun membaca majalah itu karena Yuri dan Yoona.

Karena kedua kakak adik Kwon ada di majalah, Tidak heran Jessica akrab bagi Seohyun dan Yoona. Tapi Seohyun tidak mengatakan kebenaran kepada Yoona tentang siapa Jessica sebenarnya, dia sangat mencintai Yoona tapi dia sudah berjanji pada Jessica untuk tidak mengatakan rahasia unnie nya kepada siapapun termasuk Yoona.

"Jadi, Seohyun ... bagaimana kau dan Yoona bertemu?" Jessica bertanya karena ingin tahu.

"Yoona dan aku bertemu, melalui Yuri Unnie." Seohyun hanya menjawab saat ia mulai mengenang masa lalu.


"Benarkah? Bagaimana? "Jessica penasaran dengan apa yang dilakukan Yuri membantu mempersatukan Seohyun dan Yoona.

"Yuri Unnie adalah mantan tunangan ku." Jessica terkejutan mendengar Seohyun berkata kepadanya, karena Seohyun dan Yuri jelas tidak cocok.

"Apa?!" Jessica bertanya dengan suara keras, membuat orang-orang didekat mereka memperhatikan mereka berdua. Dia membungkuk dan meminta maaf atas tindakannya.

Hal itu membuat Seohyun tertawa. "Tenanglah, Unnie. Aku akan memberitahu mu ceritanya. "

Jessica kembali duduk di kursinya sambil menghadap Seohyun, memberikan perhatian kepada dongsaengnya.

Seohyun berpikir sejenak ia harus memulai kisahnya dari mana.


* Flashback *

Seohyun bekerja sebagai sekretaris Kwon Yuri. Seohyun mulai melakukan pekerjaannya sebagai sekretaris Yuri dan dia melakukan pekerjaannya dengan sempurna.

Yuri memperhatikan Seohyun, sikapnya tidak seperti kebanyakan sekertaris yang lain, Seohyun tampak berbeda.

Yuri selalu mencari alasan untuk mengajak Seohyun pergi berkencan dengannya, Seohyun menolak dengan tegas. Seohyun berfikir hubungan seperti itu yang tidak baik dalam perusahaan. Dia hanya menganggap Yuri sebagai bos dan Unnienya.

Tapi Yuri tidak menyerah insting players nya mebuat kpercayaan dirinya meninggi, Kwon Yuri selalu mendapatkan apa yang dia inginkan tidak peduli apa pun.

Seohyun mulai bosan dengan kesombongan Yuri dan dia mulai merasa kesal, jadi dia memutuskan hanya bermain dengan apa Yuri ingin tetapi Yuri tidak akan bisa mendapatkanya.

Seohyun tahu bahwa itu satu-satunya alasan mengapa Yuri masih berusaha untuk bersamanya, hanya untuk mendapatkan kepuasan birahi. Tapi tentu saja Seohyun lebih tahu.

Itu membuat Yuri to the point menginginkan Seohyun, membuat Seohyun terkejut tapi setuju tidak tahu alasan mengapa dia melakukannya. Mungkin dalam benaknya dia menyukai Yuri tetapi tidak ke titik cinta seperti apa yang ia rasakan untuk Yoona.


Yoona akan selalu membantu Seohyun untuk Yuri, membuat mereka berdua hang out bersama. Yoona selalu menggantikan Yuri pada saat fitting gaun, mencicipi kue dan makanan itu yang paling dicintai choding.
Bagi Seohyun dan Yoona berlatih untuk difoto pernikahan menjadi saat yang sangat memalukan bagi mereka.

"Jadi, Kalian berdua yang akan menikah, ya?" Fotografer bersemangat bertanya pada mereka.

Yoona ingin protes dan mengatakan pada fotografer dia hanya ada untuk menjadi pengganti kakaknya sementara karena kakaknya sedang sibuk atau lebih seperti tidak ingin setiap bagian dari pernikahan ini yang dia mulai.

Fotografer mendorong Yoona ke dalam kamar pas di mana banyak jas untuk dia pakai. Dia berjalan menuju setelan yang memiliki tag satu di atasnya, dia mengambil setelan tersebut untuk ia kenakan.

Sementara Seohyun diantarkan ke ruangan lain di mana gaun pengantin yang harus ia coba satu per satu.

Yoona keluar dari ruang pas mengenakan setelan hitam dengan dasi merah muda, yang membuatnya tampak seperti choding.

Sementara Seohyun mengenakan gaun pengantin sederhana yang diikat oleh pita pink dipinggangnya serasi yang Yoona pakai.

Saat mereka berdua keluar dari kamar pas masing-masing terlihat canggung Yoona dan Seohyun, wajah Seohyun merona merah. Keduanya tidak pernah melakukan skinship sebelumnya hanya sekedar berjabat tangan tidak lebih dari itu.

"Ayo kalian berdua, jangan malu-malu. Kalian berdua akan segera menikah. "Fotografer memberikan arahan kepada mereka. "Seohyun cium pipi Yoona sedikit lebih dekat dengan bibir Anda di pipinya lagi."

Mereka berdua telah berpose sesuai arahan dari fotografer yang membuat mereka berdua merasa canggung, ditambah fotografer menginginkan mereka berpose lebih romantis dengan berciuman atau hanya dengan sekedar menempelkan bibir mereka.

Untuk pertama kalinya mereka mengetahui berbagai jenis ciuman seperti the angel kiss, Eskimo kiss, air kiss, butterfly kiss and cheek kiss.

Wajah Yoona sudah dipenuhi dengan tanda yang dibuat Seohyun dari lip gloss dan lipstik. Keduanya sudah ingin protes tapi fotografer tidak akan membiarkan mereka membuka mulut mereka untuk berbicara.


Foto terakhir adalah yang paling merusak saraf mereka berdua, karena mereka harus berciuman di bibir sambil memegang pipi pasangan.


"Ayo Dapatkan pose yang bagus, aku sudah kehabisan film. Jika itu terjadi, kami harus mengulang semuanya dari awal. "Fotografer memperingatkan keduanya.


Yoona yang sudah menginginkannya sejak lama, membelai wajah Seohyun dengan lembut dan menempelkan bibirnya dibibir Seohyun, dia memejamkan matanya dan menikmati sentuhan bibir Yoona dibibirnya.


Ciuman yang awalnya lembut berubah menjadi gairah, fotografer tidak ingin mengganggu momen romantis mereka berdua, yang sedang beradegan ciuman.

Fotografer keluar meninggalkan mereka berdua diruangan dengan dunia mereka sendiri.


* Flashback cut *


"Tunggu, jadi kalian berdua berciuman, seperti ciuman?" Jessica memotong cerita Seohyun dan membayangkan adegan ciuman yang Seohyun ceritakan padanya.


"Ya, Unnie." Jawab Seohyun sambil menatap dengan mata menerawang mengingat ciuman pertamanya dengan Yoona.


"Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Jessica bersemangat mendengar cerita Seohyun seperti sedang membaca buku.


"Unnie, jika kamu tidak memotong ceritaku ... aku akan selesai menceritakannya." Seohyun tertawa melihat reaksi Jessica terlihat pusing karena penasaran.


"Ayolah, Seohyun-ah. Cepatlah ceritakan lagi. "Jessica tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk kelanjutan cerita.


* Flashback kelanjutan *


Setelah ciuman itu, keduanya tahu bahwa mereka benar-benar memiliki perasaan satu sama lain ... sesuatu yang seharusnya tidak terjadi pada Seohyun yang akan menikah dengan kakak Yoona, Yuri.


Seohyun dan Yoona sedang berdiri di atap gedung, sambil memegang tangan satu sama lain tanpa berkata apa-apa. Seohyun merasa bersalah pada dirinya karna yang dia rasakan pada Yoona merupakan suatu kesalahan. Dua hari lagi sebelum pernikahan Seohyun merasa harus mengambil keputusan yang tepat, sekarang atau tidak pernah sama sekali.


Genggamannya pada tangan Yoona mengendur. Walaupun itu menyakitkan, dia harus mengambil keputusan pertamanya dan itu menikah dengan Yuri. Seohyun ingin lari dari Yoona, karena ia tidak ingin menangis di depan Yoona.


Dia buru-buru berbalik untuk meninggalkan Yoona tapi tampaknya Yoona memiliki refleks cepat karena ia tidak membiarkan Seohyun pergi bahkan satu langkah darinya.


"Jangan menikah dengan Yuri Unnie." Kata Yoona dengan nada memohon dan putus asa.


Nada suara Yoona membuat air mata Seohyun jatuh, sakit mendengar suara Yoona seperti itu membuatnya bingung tentang keputusannya.


Yoona berbalik. Yoona berlutut sebelum memeluk kaki Seohyun. "Jangan menikah dengan Unnie ku, kumohon."


Yoona mulai menangis sambil memeluk kaki Seohyun dengan erat. Seohyun mencoba untuk melepaskan tangan Yoona.


"Yoong, biarkan aku pergi." Seohyun mencoba untuk membuat suaranya dingin tapi tidak bisa.


Yoona menggeleng marah. "Tidak, jangan menikah dengan Unnie. Aku tahu kau tidak mencintainya, Hyunnie. Ini akan menjadi kesalahan jika kau menikahinya.
Dia tidak mencintai mu dan Kau tidak mencintainya dan kami berdua tahu itu. "


Seohyun masih mencoba untuk memperlihatkan wajah yang kuat jika apa yang Yoona katakan adalah benar. "Kau tidak tahu perasaan ku, Yoong."


Yoona berdiri. "Aku tahu. Kamu tidak mencintai Yuri Unnie karena kau mencintaiku, mengaku saja. "


"Aku tidak mencintaimu." suara Seohyun bergetar.


"Benarkah?" Yoona menantang Seohyun.


"Ya."


"Kalau begitu buktikan kepada ku, buktikan kepada ku jika kau tidak mencintai ku maka aku akan membiarkan mu menikahi Yuri Unnie." Tantangan Yoona dan Seohyun menyeringai.

"Baik ... apa yang kau ingin aku lakukan?"


"Sederhana ..." Yoona menarik wajahnya lebih dekat ke Seohyun. "Cium aku."


Mata Seohyun terbelalak. "Apa?"


"Kenapa? Tak bisakah kau melakukan itu? "Yoona mencoba untuk memprovokasi Seohyun. Memperparah gangguan Seohyun terhadap Yoona, dia tidak tahu jika Yoona sama dengan Yuri; arogan.


Seohyun tidak mengucapkan sepatah kata pun dia menarik wajah Yoona dan mencium dengan agresif dan Yoona melakukan hal yang sama.


Dia melingkari tangannya di leher Yoona menariknya lebih dekat. Yoona mendorong Seohyun kedinding membuat tubuh mereka menempel satu sama lain.


Ciuman berlangsung untuk waktu yang lama, mereka menarik diri dari ciuman ketika oksigen sudah diperlukan. Yoona menekan dahi mereka bersama-sama.


Yoona menatap mata Seohyun, membuatnya tampak terhipnotis. "Menikahlah denganku sebagai gantinya."


"Pilih aku, Hyunnie. Pilih aku bukan Yuri Unnie. "Yoona memohon lagi.


"Ii ..." Seohyun tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk mengatakan. Dia tahu bahwa dia mencintai Yoona tetapi apa yang akan Yuri katakan kepada mereka.


"Aku akan mengurus Yuri Unnie, kita akan mengatakan padanya." Yoona mencium Seohyun untuk meyakinkannya. "Percayalah, kita akan menjelaskan padanya."


Seohyun menggigit bibirnya dan mengangguk, dia sudah menerima kekalahan. Apa yang bisa dia lakukan? Dia mencintai Yoona dan menikah dengan Yuri akan menjadi kesalahan besar untuknya dan juga Yuri, pasti Yoona tidak akan membiarkan hal itu terjadi.


Kedua memasuki kantor Yuri sambil berpegangan tangan. Seohyun merasa gugup, dia takut apa yang akan Yuri katakan kepada mereka. Bagaimana jika Yuri marah pada Yoona? Dia akan menjadi alasan dan dia tidak ingin menjadi penyebab sesuatu yang akan membuat saudara Kwon saling membenci.


Seohyun bersembunyi di balik Yoona saat mereka berdiri di depan Yuri.


"Unnie, kita harus mengatakan sesuatu." Kata Yoona dengan nada serius mendapatkan perhatian penuh Yuri nya.


"Tentu, apa itu Yoona?"


Yoona melirik Seohyun sebelum dia melanjutkan berbicara. "Kamu tidak akan menikahi Seohyun, Unnie. Aku akan menikahi Seohyun, aku mencintainya dan dia mencintaiku. Maafkan aku, Unnie. "


Seohyun tidak tahu harus berkata apa, dia hanya menunggu Yuri mengatakan sesuatu.


Yuri tersenyum pada keduanya. "Jika itu terjadi, aku kira aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku senang untuk kalian berdua. "


Sepertinya Yuri lebih lega mengetahui bahwa dia tidak harus menikahi Seohyun. Tampaknya Kwon Yuri memiliki beberapa masalah komitmen.

Seohyun merasa lega ketika mereka melangkah keluar dari kantor Yuri, Yoona menarik Seohyun di kantornya sehingga mereka berdua akan sendirian.


"Sekarang ... lepaskan cincin itu." Yoona meminta Seohyun melepaskan cincin pemberian Yuri.


Yoona mengeluarkan kotak beludru dari sakunya. "Sekarang saatnya bagi ku untuk menempatkan cincin di jari kanan mu." Yoona berlutut sambil memegang tangan Seohyun sambil memegang kotak beludru di sisi lain.


"Seo Juhyun, maukah kau menikah denganku yang cute ini, Kau akan membuat choding merasa menjadi orang yang paling bahagia didunia jika kau mengatakan Ya?Karena aku Kwon Yoona orang yang jujur, baik hati, dan sangat mencintaimu.” Yoona menunjukkan senyum buaya paling tulus membuat Seohyun tertawa dan mengangguk.

"Ya ..."

Yoona menyematkan cincin di jari Seohyun sebelum berdiri untuk mencium bibir Seohyun.

"Aku mencintaimu, Hyunnie ..."

"Aku juga mencintaimu, Yoong."


Semua orang merasa terkejut saat menyaksikan pernikahan berlangsung bukan Yuri yang menjadi pengantinnya melainkan Yoona.


* Akhir kilas balik *


"Itu cerita kita." Kata Seohyun sambil tersenyum.


"Wow ... Kau dan kisah cinta Yoona dapat ditulis menjadi sebuah buku, kau tahu?" Jessica berkomentar sambil tersenyum.


Seohyun hanya tertawa mendengar komentar Jessica, dia merasa senang dia membuat pilihan yang tepat untuk memilih Yoona dan sekarang mengingat bahwa Yoona sedang pergi membuatnya sedih.


Malam datang dan mereka berdua sedang mempersiapkan makan malam. Seohyun mengetahui bahwa Jessica tidak bisa memasak, tapi itu tidak mengejutkannya apalagi sekarang dia tahu bahwa Jessica adalah putri Enterprise Jung yang sedang kabur.


Seohyun memasak makan malam mereka sementara Jessica membantu Seohyun, Seohyun juga berpikir untuk mengajari  Jessica memasak makanan yang mudah dibuat sehingga dia dan Yuri tidak akan kelaparan.


Mereka selesai mempersiapkan meja makan ketika Yuri tiba, Yuri tersenyum saat melihat makanan di meja makan.


"Akhirnya, makan malam yang tepat." Yuri berbicara dengan keras dan mendapatkan tatapan dingin dari Jessica.


"Dia sudah tahu bahwa aku tidak bisa masak, jadi dia tidak perlu tahu" Jessica berbisik kepada Seohyun membuat nya tertawa.


"Apa yang lucu, Seohyun-ah?" Tanya Yuri penasaran.


Seohyun hanya menggeleng tapi dia masih terus tertawa.


"Yah, Seohyun. Berhenti tertawa itu tidak lucu. "Jessica berbisik sambil cekikikan dengan Seohyun.


Kedua akhirnya berhenti tertawa saat mereka duduk untuk makan. Mereka berada di tengah-tengah makan malam mereka ketika telepon berdering.


Seohyun permisi untuk menjawab telepon dari Yoona.


Sekarang hanya ada Yuri dan Jessica di ruang makan dan jelas ini membuat Yuri terus melihat Jessica yang terus-menerus menjilati bibir di depannya.


"Bisakah kau hentikan itu?" Kata Yuri jengkel karena dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi terutama ketika Jessica tampak menggodanya dengan sengaja.


"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan, Yuri." Memang benar Jessica tidak tahu apa Yuri bicarakan.

Ketika Jessica tidak sengaja menggoda bosnya, akhirnya Yuri merasa sudah tidak tahan lagi.


"Itu ... itu." Yuri tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena ia tahu apa yang dia akan katakan adalah benar-benar salah dan tidak rasional. "Cara kamu tanpa henti menjilat bibir mu, sangat  mengganggu."


Jessica mengangkat alis. "Ms Kwon, kamu mungkin menjadi bos ku tapi jelas kamu tidak bisa mengatur apa yang aku lakukan dengan diriku sendiri karena jelas itu bukan urusan mu. "


Yuri terpana oleh ledakan dan kesombongan Jessica, tapi dia tahu apa yang dikatakan pembantunya memang benar.


Jessica berdiri dan berjalan dengan sombongnya, tapi terlihat panas dimata 'bos' nya itu.


Yuri berdiri dan mengikuti Jessica, ia membalikkan Jessica untuk menghadapnya dan mencium bibir Jessica.


Mata Jessica melebar dan dia tidak bisa bergerak dari tempatnya, matanya akan  menutup ketika Yuri tiba-tiba menarik diri.


"Sekarang aku sudah selesai dengan makan malam ku." Kata Yuri sebelum ia pergi meninggalkan Jessica yang terkejut, Dia menyentuh bibirnya yang dicium oleh Yuri detik yang lalu sambil melihat sosok Yuri mundur.


Jessica tahu sekarang bahwa itu adalah idenya untuk menggoda bos nya itu sangat buruk dan dia tahu mulai menginjak sesuatu yang berbahaya. Sedangkan untuk Yuri, dia tahu bahwa dia sudah melanggar janjinya kepada Yoona, jika saja dia tahu seberapa besar akibat yang dia peroleh jika dia melanggar janji itu, janji untuk tidak menyentuh pembantunya itu . Seharusnya dia mendengarkan adiknya dari awal .


TBC



*smirk....
 siapa kangen NC ?
nyiahahahah...
tahan hormon kalian... :P cuma sebulan kuq >.< . Tapi kalau gw yg ga tahan, anggep aja bonus buat lolo pada hohohooho...

nie blog mungkin bakalan semi hiatus, karena gw lagi di kejar2 palu deadline dan ngebina 3 mahasiswa unyu2 di kantor.. semoga gw ga bikin mereka jadi fanboy snsd hihi...
ahh.. terkadang gw berharap gw bisa membelah diri :(

6 comments:

  1. Aku bingung,yoona itu cewe ato cowo sih sebenarnya.
    Kalo cowo knp dia manggil yuri dgn unni bkn noona.
    kalo cewe gmn dia bs bikin hyuni hamil.
    misteri fanfic

    ReplyDelete
    Replies
    1. disini semuannya cew..
      yuri x yuri

      dan kenapa bisa hamil? wkekek ini cuma fanfict semua hal bisa terjadi.. gahahaha anggep aja ga berlaku pelajaran biologi disini, jadi cew ama cew bisa bikin anak :P

      Delete
  2. sica kenak batu ny... godain yul mulu si dsosor dah tu bi2r

    yul emg player sejati...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihih tapi kalau udah aama sica playernya yul jadi hilang lohhhhhh

      Delete
  3. weeee thor...cepet kambek n lanjutin nih ff >.<

    ReplyDelete

show me your delusional