Cari Blog Ini

Quotations


-Bagi mereka saya aneh karena saya berbeda, bagi saya mereka aneh karena mereka semua sama-

-Saat kamu tidak menemukan atau mendapatkan apa yang kamu ingin kan, maka saatnya kamu membuatnya sendiri-#reader frustasi pengen baca fanfict byun tapi di protect terus jadi translate sendiri aja

-Disini semua fanfict translete khusus untuk 18 tahun ke atas, so jika masih di bawah 18 tahun mohon untuk berpikir dlu jika ingin membacanya, NC dapat menyebabkan serangan jantung, pusing dan mual-mual. Segala bentuk ketergantungan dan ketagihan di tanggung pembaca tidak di tanggung empu !

- delusion post moving to soshitoons.blogspot.com

Monday, June 17, 2013

Fanfict : Sica 'Maid' For Yuri - Chapter 5 Indonesian Translate

Sica 'Maid' For Yuri - Chapter 5
Author/Credit to : xtina26
Link : http://www.asianfanfics.com/story/view/113202/5/sica-maid-for-yuri-hyoni-snsd-soosun-taeny-yoonhyun-yulsic
Transalator : Soenda

Spesial Thanks You to xtina26 udah ngasi ijin buat translate fanfictnya. xtina26 Jjang...!

..................................................................................................................

Hari ini Yuri memutuskan untuk pergi bekerja sedikit lebih awal, karena Yuri tidak ingin bertemu dengan Jessica, sebisa mungkin dia ingin menjaga jarak diantara mereka, karena jika mereka bertemu Jessica akan selalu menggoda Yuri.
Siapa sangka seorang Kwon Yuri tidak bisa menyentuh sedikitpun pembantunya itu, karena tentunya Yuri harus bisa memegang janjinya kepada Yoona, tapi sekali lagi Jessica bukanlah pambantu biasa dimata Yuri
Dia berjalan menuju ruangannya, disaat berjalan menuju ruangannya tiba-tiba Yuri menghentikan langkahnya saat mendengar sesuatu dari ruangan Sunny.
"“Ohh…there, Sooyoungie!!" Teriak Sunny senang, Yuri penasaran apa yang dilakukan kedua temannya itu, ini masih terlalu pagi untuk melakukan ‘itu’ dan lebih parahnya ini adalah kantor bukan apartment mereka.
"Di sini?" Jelas Sooyoung.
"Yes! There, harder…Sooyoungie.. " mohon Sunny penuh kenikmatan. "Kenapa kau pandai sekali melakukan ini?"


" Itu lah kelebihan ku, sayang”
Yuri memutar matanya karena Sooyoung memuji dirinya sendiri, ia berjalan pergi berpura-pura tidak mendengar apa-apa.
"Sheesh ... masih pagi, kenapa mereka melakukan ‘itu’ dikantor." Kata Yuri pada dirinya sendiri.
Sementara di dalam kantor Sunny ...
"Apa sekarang sudah terasa baikan, Bunny?" Tanya Sooyoung pada Sunny, setelah dia selesai memberikan pijatan kepada pacarnya.
"Ya, terima kasih ... Sooyoungie." Sunny memberi Sooyoung ciuman di bibir.
Keduanya berangkat bekerja lebih awal karena Sunny ingin menyelesaikan proposal untuk project besar mereka dan akan menyampaikannya kepada dewan hari ini.
"Karena Kamu sudah selesai, kenapa kita tidak pergi sarapan sekarang?" Jelas perut Sooyoung sudah meminta makanan sekarang, karena pagi-pagi dia sudah di seret Sunny kekantor.
"Aku tidak lapar, Sooyoungie. Kenapa kau tidak pergi sendiri? "Sunny tahu Sooyoung yang masih mencoba untuk membujuknya, dia telah mengatakan kepada Sooyoung jutaan kali bahwa dia tidak harus mengubah kebiasaaanya juga tetapi tetap saja shikshin ini tidak menyerah.
"Tapi sarapan adalah makan yang paling penting untuk memulai aktifitas." Sooyoung mencoba memberi alasan untuk tetap membujuk Sunny.
"Semua makanan penting bagi mu." Sunny sedikit bercanda,Dia tidak tahu bahwa Sooyoung akan menanggapinya dengan serius.
Sooyoung meringis. "Ohh ... oke, baiklah jika kamu tidak ingin makan, aku akan tetap tinggal di sini bersamamu."
Sunny melihat perubahan sikap Sooyoung yang menanggapi lelucon nya terlalu serius. "Aku hanya bercanda, Sooyoungie. Ayo kita pergi sarapan. "Dia menggunakan aegyo nya untuk meluluhkan Sooyoung dan dia menyukai aegyo nya.
Keduanya pergi keluar untuk sarapan di kafe dekat kantor, saat mereka berdua keluar, mereka melihat Tiffany dan Taeyeon yang sedang bermain-main saat masuk kedalam kantor.
Tiffany memekik berusaha melarikan diri dari Taeyeon yang terus memukul atau mencubit pantatnya. "Yah, Tae-tae ... sudah hentikan pantatku sakit."
Taeyeon tertawa seperti ahjumma, tidak peduli jika rekan-rekan kerjanya melihat dia dan Tiffany bermain-main seperti anak-anak dan jelas mereka menarik banyak perhatian.
Tidak jauh dari mereka adalah Hyoyeon yang baru saja keluar dari mobilnya dan berjalan menuju sepupunya dan memberikan pukulan di kepalanya.
"Aduh!" Taeyeon berteriak setelah menerima pukulan di kepala dari sepupunya. "Ini masih sangat di pagi dan kau sudah memukul kepalaku?"
Seperti sebuah kebiasaan dalam keluarga Kim.
"Aish ... kau membutuhkannya, kau byuntae!" Kata Hyoyeon sebelum berjalan di depan keduanya. " Kenapa aku memiliki sepupu byuntae seperti mu?" Kata Hyoyeon keras.
"Yah! Aku dengar itu! "Teriak Taeyeon pada Hyoyeon.
"Itulah kenapa aku mengatakannya dengan keras!" Hyoyeon berbalik menjulurkan lidah pada Taeyeon.
Tiffany tertawa melihat betapa lucu kelakuan dua sepupu yang terlihat seperti anak kecil.
"Kenapa kau tertawa?" Taeyeon tersenyum sambil menatap pada Tiffany sedang tertawa.
"Kau dan sepupumu sangat lucu ~!" Tiffany bertepuk tangan. "... Dan dia lebih baik darimu!" goda Tiffany.
" Whatever, Mushroom." Tiffany dan Taeyeon melangkah dalam lift ke ruangan Taeyeon.
Sunny dan Sooyoung selesai sarapan dalam sekejap dan sekarang kembali ke ruangan masing-masing langkah mereka terhenti ketika mereka melihat Hyoyeon, Tiffany dan Taeyeon sedang melihat Yuri.
Yuri mondar-mandir sambil bergumam pada dirinya sendiri tidak mengetahui dia sekarang sedang diperhatikan oleh teman-temanya diluar ruangan.
"Apa dia ada masalah?" Sunny bertanya pada yang lain.
"Tidak tahu ... dia sudah bertindak seperti itu selama seminggu." Hyoyeon mengeluarkan pendapatnya.
Sooyoung dan Taeyeon hanya menyeringai, mereka mengenal Yuri dengan baik dan mereka tahu yang terjadi pada teman mereka, Yuri adalah teman baik mereka.
"Mengapa kalian berdua senyum ga jelas gitu?" Sunny melihat dua yang bertukar pandang satu sama lain.
"Yah ... Bunny-ah, alasan mengapa Yuri bertindak seperti itu karena seorang gadis." Sooyoung mengatakan dan mendapatkan perhatian dari tiga gadis di depannya.
"Yuri ... memiliki masalah dengan seorang gadis?!" Hyoyeon mencoba menahan tawanya saat bertanya dan dia tertawa dengan keras saat mendengar Sooyoung berbicara..
Mereka akan percaya saat Sooyoung mengatakan bahwa Yuri memiliki sayap atau apapun itu, tapi kalau Sooyoung mengatakan Yuri mempunyai masalah dengan seorang gadis? itu seperti sebuah lelucon terbaik yang mereka dengar pagi ini .
"Ohhh ... apa itu karena pembantu barunya." Kata Tiffany.
"Pembantu Baru?" Mereka bertiga bertanya dengan serempak kecuali Taeyeon karena dia sudah tahu bahwa Yuri memiliki pembantu baru tapi mengejutkan jika sahabatnya berkelakuan seperti itu hanya karena seorang pembantu.
"Ya, Seohyun mengatakan kepada ku bahwa Yuri mempunyai pembantu baru." Tiffany kemudian mengangkat bahunya. "Tapi aku tidak mengatakan hal itu bisa menjadi alasan."
"Jika Seohyun yang mengatakan itu, itu bisa menjadi kenyataan. Maknae kita tidak akan pernah berbohong atau tidak akan gosip tentang hal-hal yang jelas tidak penting. "Kata Sunny mendapatkan anggukan dari yang lain.
Yuri melihat lima gadis berkumpul di luar Ruangannya seakan merencanakan strategi atau sesuatu, jadi dia pergi keluar dari Ruangannya untuk memarahi mereka karena ini sudah waktunya jam kerja.
"Yah! Apa yang kalian lakukan? Cepat pergi bekerja "Setelah mendengar suara  Yuri,! Lima gadis itu langsung 'melarikan diri ke ruangan mereka untuk melakukan pekerjaan mereka.
Taeyeon dan Sooyoung masuk ke dalam ruangan Yuri, tapi tampaknya Yuri tidak menyadari kehadiran keduanya
"Yul ..." Taeyeon meminta perhatian Yuri tetapi tampaknya jiwa Yuri masih di tempat lain.
Taeyeon menjentikkan jarinya dua kali menunjuk Sooyoung untuk melakukan sesuatu.
Sooyoung pergi di depan meja Yuri sebelum akhirnya menarik Yuri dan memegang wajahnya
Dia melihat mata Yuri lurus sebelum akhirnya berbicara ...
"Kelaparan ... bukan untuk makanan tetapi untuk seseorang ... ingin menyentuh, memiliki dan merasakannya tapi tidak bisa. sangat menggoda tapi masih mencoba untuk melawan ...
Sebuah janji ... telah dilakukan dan tidak harus diingkari. " Yuri tidak percaya Jika Sooyoung adalah seorang peramal, tetapi segala yang keluar dari mulut Sooyoung semuanya benar.
"Apakah aku benar, Kwon Yuri?" Tanya Sooyoung.
Yuri yang masih sedikit bingung akhirnya menjawab pertanyaan sahabatnya. "Ya."
Sooyoung melepaskan Yuri dan duduk di kursi di depan meja Yuri.
"Jadi ... Yul apa rencanamu padanya ‘pembantu’ itu ?" Taeyeon mulai menggoda dia.
" Kau harus segera membuat strategi untuk mendekati ‘pembantu’ itu ." Sooyoung berbicara sambil menggoda.
Yuri terlihat kebingungan dengan perkataan kedua sahabatnya. "Err ... oke?"
"Wow! Sepertinya gadis ini sudah membuat mu tergoda, Yuri. "Seringai Taeyeon.
" I am not!" Akhirnya menyadari apa yang dikatakan teman-temannya, setelah memahaminya cukup lama.
"Jadi ... siapa namanya?" Tanya Sooyoung.
"Jessica." Yuri mengatakannya sambil menunjukan senyuman dengan wajah konyolnya.
Sooyoung dan Taeyeon saling memandang sebelum melihat kembali pada Yuri, Sooyoung berbicara. " Oh my god, Kau benar-benar sudah tergoda ... THE GREAT Kwon sedang jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Jessica."
"Aku tidak sedang jatuh cinta, aku hanya tergoda!" Jawaban Yuri hanya semakin membuktikan perkataanya Sooyoung bahwa dia sudah jatuh cinta.
"Jadi ... ceritakan, Yul. Kenapa kamu belum bisa menidurinya?Apakah kamu kehilangan pesonamu?" ejek Taeyeon, mereka semua tahu bahwa Yuri bisa mendapatkan seorang gadis hanya dengan menjentikkan jarinya.
"Dia pembantu ku,. Aku tidak berkencan atau berhubungan dengan karyawan ku" Yuri membela diri, tetapi jelas gagal sekali setelah dia mendengar Taeyeon memotong kalimatnya.
"Kau berkencan, mempunyai hubungan atau bermain-main dengan sekretaris mu sebelumnya. Seohyun adalah contoh sempurna untuk itu! "
Yuri tidak repot-repot untuk membuka mulutnya untuk berbicara karena apa yang Taeyeon katakan adalah benar.
---------
Sementara itu kembali ke rumah Yuri, tampaknya pembantunya itu akhirnya terbangun dari tidur nya.
Jessica meregangkan otot-ototnya sebelum menguap lebar. Dia melihat jam alarm di sisinya sebelum melompat dari tempat tidur dan berlari dalam kamar mandi untuk bersiap-siap dan mulai pekerjaannya.
Setelah dia bersiap-siap dia pergi ke lantai atas untuk membersihkan kamar Yuri tapi mengejutkan semuanya sudah terlihat rapi, dia bahkan memeriksa kamar mandi dan bersih.
"Hah? Dia pasti membersihkan kamarnya sendiri ... mungkin sebaiknya dia yang menjadi pembantu. " Karena sekarang Jessica tidak ada yang harus dikerjaan jadi ia memutuskan untuk menghubungi Mr Lee untuk mendengar info terbaru.
"Mr Lee, bagaimana semuanya? "
"Semuanya lancar, Jessica. Kapan Anda benar-benar pulang ke rumah? "Tanya Mr Lee penuh keprihatinan.
"Jangan khawatir tentang itu, jadi kapan Nenek datang ke korea?" Tanya Jessica sambil mengaduk-aduk lemari es untuk mendapatkan sesuatu untuk dimakan.
"Segera ... itulah yang beliau katakan, saya pikir dia tahu jika Anda menjaga kontak dengan saya."
"Tentu saja dia akan tahu, Mr Lee." Jessica memutar matanya kesal dia tidak tahu apakah pria yang sedang berbicara dengannya itu bodoh atau sesuatu. "Lalu bagaimana keadaan ibuku?"
"Dia baik-baik saja dan sangat bahagia, sebenarnya. Hari dimana Anda meninggalkannya dia pindah dari rumah dan sekarang tinggal dengan Siwon. "Mr Lee memberitahunya.
"Ibuku tidak mungkin bertahan hidup dengan Siwon, dia pengangguran." desis Jessica membuat Mr Lee takut padanya.
"Sebenarnya, ia membangun sebuah shoroom mobil dan itu cukup untuk menghidupi mereka, sejauh yang saya bisa lihat." Mr Lee memilih kata-katanya dengan baik karena ia tidak ingin menjadi orang yang disebut pengangguran nanti.
Jessica mengakhiri panggilan saat mendengar pintu depan terbuka berpikir bahwa mungkin Yuri yang pulang terlalu cepat. Tapi itu hanya Yoona dan Seohyun.
Kedua kemudian tiba di rumah Yuri dengan tas ransel di tangan.
"Jessica Unnie, kau dimana?" Yoona memanggil Jessica setelah menyimpan tas dan membantu Seohyun duduk di sofa.
Jessica keluar dari dapur untuk menyambut dua gadis.
"Aku di sini. Apa yang kalian lakukan di sini? "Dia terkejut melihat keduanya di sini.
"Seohyun akan tinggal di sini selama beberapa hari, sementara aku pergi untuk perjalanan bisnis yang Yuri Unnie berikan padaku." Yoona mengernyitkan hidung karena ia tidak akan melihat istrinya selama beberapa hari.
"Bagaimana dengan Nana? Dimana dia? "Jessica tidak terlihat wanita tua itu.
"Nana akan pergi dengan ku karena itulah yang diinginkan Hyunnie." Jelas Yoona.
"Yah, itu karena aku ingin seseorang merawat mu Yoong." Seohyun merajuk dengan jelas dia akan kehilangan Yoona.
"Jangan khawatir, aku akan berada di sini untuk menjaga Seohyun. Apakah Yuri tahu bahwa Seohyun akan berada di sini? "Jessica tersenyum pada kedua pasangan muda dihadapannya itu.
Yoona mengangguk sebelum berdiri. "Yah aku harus pergi, aku akan bertemu Nana di bandara. Aku titip Hyunie disini. "
Yoona menarik Seohyun untuk pelukan sebelum berjongkok didepan perut buncit Seohyun. "Appa akan pergi selama beberapa hari, kamu harus baik pada omma, oke?"
Seohyun tersipu bagaimana perhatian Yoona pada dirinya dan bayi mereka, dan bagaimana Yoona dapat bertindak seperti choding tapi menjadi dewasa pada waktu yang sama.
Yoona mencium perut buncit Seohyun sebelum berdiri untuk memberikan Seohyun ciuman di bibir.
"Aku akan merindukanmu." Kata Seohyun sebelum memeluk Yoona seolah-olah dia tidak ingin melepaskannya.
"Aku akan merindukanmu, Hyunnie." Yoona kembali memeluk Seohyun sebelum mencium keningnya seperti apa yang selalu dia lakukan.
Jessica hanya menatap keduanya dan dia iri pada mereka yang mesra di depannya dan tidak takut untuk menunjukkan rasa kasih sayang satu sama lain.
Kedua menyudahi pelukan, saat Yoona mulai melangkah pergi dia kembali melangkah mendekati Seohyun dan memeluknya dengan erat. "Aku akan meneleponmu ketika kami sudah sampai di sana, oke? Aku mencintaimu. "
"Aku juga mencintaimu." Kali ini Seohyun yang memulai ciuman.
Jessica pura-pura batuk untuk mendapatkan perhatian keduanya. "Kalian tahu aku masih disini."
Yoona dan Seohyun hanya tertawa malu-malu. Yoona akhirnya meninggalkan Seohyun dan Jessica di rumah. "Kemana Yoona akan pergi?"
Tanya Jessica saat mereka berjalan menuju lantai atas dimana Seohyun akan tinggal di selama beberapa hari, itu kamar Yoona sebelum keduanya menikah. Ini adalah pertama kalinya Jessica masuk ke dalam ruangan itu.
interior kamar Yoona sama dengan kamar Yuri kecuali ruangan ini penuh gambar Yoona.
"Dia akan ke Filipina untuk beberapa hari, Unnie. Yuri Unnie mengirimnya ke sana untuk mengurus beberapa kerjasama bisnis. "Seohyun menjelaskan kepada Jessica sementara dia mengambil bantal dan memeluknya.
Aroma Yoona masih bisa tercium melalui bantal itu sebabnya Seohyun tidak bisa berhenti mencium dan memeluk bantal tersebut.
"Seohyun-ah, kau baik-baik saja?" Jessica tidak bisa membantu tetapi bertanya dalam keprihatinan kepada Seohyun.
"Mungkin karena efect kehamilannya." Pikir Jessica itu sebabnya Seohyun bertindak seperti itu, yang setengah benar. Seohyun merasa Yoona di sisinya sepanjang waktu.
"Jangan khawatir, Seohyun-ah. Aku akan berada di sini bersama mu saat Yoona sedang pergi. "Jessica mencoba untuk membuat Seohyun tersenyum.
"Aku tahu, Unnie. Jangan khawatir. "jawab Seohyun sambil menunjukkan senyumnya pada Jessica.
------
Kembali di kantor ...
Yuri sedang sendirian di ruangannya, Taeyeon dan Sooyoung telah berhenti menggodanya dan mereka harus kembali ke ruangan masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dan Sunny sudah mencari Sooyoung, tampaknya sie bunny itu tidak bisa hidup tanpa raksasa nya itu.
Sampai akhirnya datang Tamu yang tak terduga memasuki ruangan Yuri, melihat siapa orang itu. Yuri hanya menyeringai.
"Ini akan menyenangkan." Kata Yuri pada dirinya sendiri.

TBC




ps : gw kangen soenda parthner gw, huaaa cepetan kelar sibuknya :'(

2 comments:

  1. soo apkh kamu dilahirkan untuk mnjdi dukun....

    hyunie pn diembat sma yuri...ckckckc tak patot... yg penting hyunie gk d apa2in sma yuri...

    akn semakin ssh yuri dketin sica klau ada hyunie....

    ReplyDelete
  2. jadiin yulsic taeny sama soosunXD

    ReplyDelete

show me your delusional