Cari Blog Ini

Quotations


-Bagi mereka saya aneh karena saya berbeda, bagi saya mereka aneh karena mereka semua sama-

-Saat kamu tidak menemukan atau mendapatkan apa yang kamu ingin kan, maka saatnya kamu membuatnya sendiri-#reader frustasi pengen baca fanfict byun tapi di protect terus jadi translate sendiri aja

-Disini semua fanfict translete khusus untuk 18 tahun ke atas, so jika masih di bawah 18 tahun mohon untuk berpikir dlu jika ingin membacanya, NC dapat menyebabkan serangan jantung, pusing dan mual-mual. Segala bentuk ketergantungan dan ketagihan di tanggung pembaca tidak di tanggung empu !

- delusion post moving to soshitoons.blogspot.com

Saturday, June 1, 2013

Fanfict : I Have You - Indonesian Translate

I Have You
Author/Credit to : a reindeer friend of Alex ^____^
Link : http://jellovalley.livejournal.com/11167.html
Transalator : 3y3k

Ini ff yang gw paksa translete tanpa minta ijin dlu ama authornya karena ga tau cara minta ijinnya, cos nemu di live journal. Kenapa tetep keukeh translete karena gw pengen translete nie cerita. wkwkkw jarang-jarang liat fantasi macam bgini, nyiaahahahahaa... #mesum kumat.
..................................................................................................................

"Jadi, jika kamu tidak keberatan, bisakah kamu membantuku menyelesaikannya report ini secepatnya ? "

Jessica mengangkat tatapannya dari layar komputer dan berbalik memutar kursi kantornya dengan mulut sedikit ternganga. Dia melihat Rekan kerjanya sedang bersandar di pintu masuk ruangannya, dan matanya menatap penuh tanda tanya. Jessica melihat jam di dinding. Secepatnya?. Ini akan sulit untuk menyelesaikan dua pekerjaan dalam waktu bersamaan.

"Well, bisakah? Aku benar-benar harus pergi menemuinya, ini satu-satunya kesempatan yang aku miliki ".

Jessica akhirnya sadar dan menatap temannya dan menutup mulutnya sebelum memberikan sebuah senyuman kecil. "Ok, sana pergi temui pria mu. Aku akan mengerjakannya , tetapi ini berarti kau berutang besar padaku, oke? "Ia menyaksikan temannya tersenyum cerah, mengangguk, dan memberinya flying kiss.

"Terima kasih!, terima kasih banyak! Aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku harus secepatnya pergi sebelum aku lebih merindukannya, " seru temannya itu sebelum melambaikan tangan padanya dan bergegas keluar dari kantor. "Bye!"

Jessica bersandar di kursinya dan berbalik untuk menghadap ke layar komputernya. Dua layar besar yang penuh dengan grafik dan angka, satu layar memiliki e-mail-nya terbuka dengan inbox penuh pesan baru yang perlu dibaca. Dia me minimized semua pekerjaan sebelumnya dan membuka email yang dikirim temannya itu dengan pekerjaan yang belum selesai. Sebuah laporan tentang investasi bulanan dari salah satu klien mereka. Sebuah pekerjaan yang sangat mudah jika laporan itu terus di update dan kita hanya perlu menambahkan sentuhan akhir pada report akhir bulannya, kecuali teman kerjanya itu meninggalkan laporan itu dengan belum lengkap.

"Sialan, dia hampir tidak melakukan apa-apa terhadap report ini," Jessica mengutuk temannya dan dirinya sendiri untuk mengambil alih pekerjaan ini. Temannya itu akan berutang yang sangat besar, dia akan memastikan hal itu.

Tidak ada waktu untuk menggerutu dan Jessica dengan cepat membuka semua file tentang klien tersebut, investasi mereka, aktivitas mereka di pasar, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan mereka. Klien tersebut memiliki aktifitas yang banyak selama bulan terakhir yang berarti dia harus membuat banyak laporan tentang client tersebut. Dia melihat semua tab terbuka di tempat masing-masing di layar saat ia bekerja melalui informasi yang di tampilkan dengan kecepatan fenomenal.

Selama 30 menit berikutnya, Jessica bekerja tanpa istirahat, bahkan dia tidak sempat mengambil minumannya. Dia berhasil mengetikkan lebih dari setengah laporan temannya itu. Jessica tersenyum kecil ketika dia menyadari seberapa baik dia dapat menyelesaikan laporan itu. Dia adalah yang terbaik. Tidak ada di kantor yang bisa-

Kring… kring… kringggggggg



Telepon tiba-tiba berdering. Jessica mendesah sebelum menjawabnya. Mengapa harus terjadi saat dia sedang focus mengerjakan laporan?

"Jessica, Anda dibutuhkan di kantor Nona Kwon sekarang." Suara sekretaris bosnya di ujung telepon.

"Bisa menunggu? Aku benar-benar sedang sibuk untuk mengerjakan laporan untuk client, "tanya Jessica, meskipun ia cukup tahu apa jawabannya adalah.

"Tidak bisa. Nona Kwon sangat bersikeras ingin anda ke kantornya sekarang. "

Jessica mendesah sekali lagi. "Baiklah, aku sedang dalam perjalanan." Dia menutup telepon dan bersandar di kursinya, diam-diam mengutuk tentang nasib buruk yang menimpanya lagi. Apa yang bosnya inginkan dari dia sekarang?

Kwon Yuri adalah pribadi yang sangat kuat dengan tujuan yang jelas untuk bisnisnya. Dia sangat ketat dengan waktu dan pekerjaan yang harus dilakukan, tapi dia selalu memberikan penghargaan kepada orang yang melakukan pekerjaan nya dengan baik. Jessica telah mendapatkan beberapa kali penghargaan. Penghargaan yang tidak dia perkirakan.

Jessica bangkit dari kursinya dan mendorongnya kembali ke bawah meja. Dia berjalan melewati baris dan bilik rekan kerjanya sampai ia tiba di ujung lorong di mana Ruangan atasannya itu terletak. Ruangan itu memiliki banyak jendela sehingga dia bisa memeriksa apa yang terjadi di kantor., meskipun pada saat tirai telah ditarik ke bawah.
Ruangan Yuri memiliki tirai ganda, jenis yang satu bisa terbuka sedikit untuk mengintip luar dan satu lagi jenis yang menutupi segalanya. Dan sekarang Keduanya jenis itu telah ditarik ke bawah.

Jessica merapikan jaket biru gelap dan roknya. Dia berdeham dan mengetuk ringan di pintu kantor.

"Masuklah," suara bosnya terdengar di balik pintu dan Jessica menggigit bibir bawahnya sambil membuka pintu. Dia melangkah masuk, dan membungkukkan tubuhnya sedikit sebelum menutup pintu di belakangnya dan berjalan ke depan meja.

"Kau memanggilku ku, Nona Kwon?" Tanya Jessica.

Yuri mengangkat tatapannya dari tumpukan kertas di depannya dan menatap Jessica, ekspresinya agak tegang. "Ya, aku memanggilmu mu" jawabnya. Jessica mengendalikan ekspresinya dan tidak menampilkan perasaan yang sebenarnya. "Dan, aku sudah bilang berkali-kali kalau di dalam ruangan ini panggil aku “Yuri” kecuali aku minta."

Jessica mengangguk. Dia menatap Yuri, yang duduk diam di kursi nya dengan kaki terlipat. Wanita berambut gelap itu mengenakan pakaian yang mirip dengan dirinya, kecuali miliknya berwarna hitam.

Yuri menatap sosok di depannya, lebih tepatnya, ke seluruhan tubuh Jessica. Matanya melayang naik dari kaki mulus Jessica, pergelangan kaki, naik lagi rok dan baju sebelum akhirnya mencapai lehernya terbuka dan bibir merah muda Jessica. Seketika Yuri menggigit jari telunjuk kanannya, Jessica menelan ludahnya ketika ia melihat mata Yuri tertuju pada dadanya sebelum akhirnya fokus kembali ke matanya. Jessica kemudian melihat Bosnya memberinya senyum kecil.

Seiring berjalannya waktu, Jessica mulai tidak sabar dan dia ingin kembali untuk melanjutkan pekerjaannya sesegera mungkin. "Apakah ada sesuatu yang khusus yang Anda inginkan dari saya?" Tanyanya. Dengan Ekspresi dingin.

"Oh, ada ..." Yuri berdiri dari kursinya dan dengan perlahan dia berjalan mendekati Jessica dengan tangannya menyentuh permukaan halus dari meja kayu nya, dengan tatapan yang tidak pernah lepas dari mata Jessica. Dan akhirnya Yuri sampai di depan Jessica,, kemudian Yuri membungkuk mendekat kearah Jessica, hangat nafas Yuri berhembus di sepanjang sisi leher Jessica.

Yuri membuka mulutnya dan berbisik ke telinga Jessica, "Aku ingin kau ..." Dia berhenti sejenak. Salah satu tangannya berlari di sepanjang kaki jenjang Jessica di bawah roknya dan perlahan-lahan naik ke atas. "... “…Inside of me.”."

Mata Jessica melebar dan mulutnya terbuka saat ia mencoba untuk mengatakan sesuatu. Tapi tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya dan Yuri kemudian mengambil kesempatan itu. Dia meraih pergelangan tangan Jessica, mencengkramnya dengan erat dan melumat bibir wanita di hadapannya. Bibir mereka bertemu dan Yuri memaksa lidahnya masuk dalam mulut Jessica. Jessica hendak protes. tapi Sayangnya, Yuri lebih kuat daripada Jessica dan mampu menahan tubuh Jessica dan meneruskan kembali ciuman tersebut. Dia mendorong Jessica ke meja dan akhirnya memaksanya untuk berbaring di atasnya sementara dia menindihnya.

Tangan Yuri dengan ahli membuka kancing Jessica dan dia menarik kemeja Jessica yang telah terselip di bawah rok. Tangannya sekarang bebas untuk mengeksplorasi apa yang tersembunyi di bawah kemeja Jessica dan dia menemukan bra Jessica. Dengan kasar Yuri meraba-raba dada Jessica dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya mencari ritsleting rok pada Jessica. Frustrasi dengan tidak menemukan resleting rok Jessica, Yuri berhenti mencium Jessica dan mengangkat dirinya dari tubuh Jessica dan memandang rok Jessica.

"Yuri! Ap-"

“Where the hell is the damn zipper?!” Yuri berteriak di depan Jessica dengan tangan di pinggangnya. Dia menatap Jessica dengan kesal. "Turun dari meja.!, Lepas semua pakaianmu, dan besok ingat beli rok dengan resleting yang tidak tersembunyi!" Dia berteriak pada wanita yang masih tergeletak di meja dengan wajah bingung.

Jessica duduk dan pindah di tepi meja. "Yuri, apa apaan ini?! Kita masih di Kaa.n. -... "Dia mencoba berbicara, namun Yuri maju dan dengan keras menariknya turun dari meja. Dia hampir terjatuh ke depan dan kehilangan keseimbangan, tapi dia akhirnya bisa menguasai tubuhnya dan berbalik untuk melihat Yuri.

“Skirt. Off. Now ! ” Yuri mengatakan dengan Tegas sambil menunjuk roknya.

Jessica merasa lebih baik untuk mengikuti permainan Yuri. Dia telah berjuang beberapa saat sebelumnya wanita tinggi menjeratnya dengan pesonanya yang tiba-tiba. Dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini dengan pria mana pun sebelumnya, dan pasti tidak pernah melakukan hal seperti ini dengan seorang wanita. Dia tahu bahwa tidak ada gunanya melawan dorongan perasaan ini, dia sangat menginginkan Yuri. Tidak ada yang penting baginya lagi selain ciuman dari bibir lembut Yuri. Dia ingin merasakan sentuhan Yuri dan gairah nya sudah terbakar di seluruh tubuhnya.

Jessica perlahan menarik ritsleting tersembunyinya itu turun dan melepas roknya.

"Jaket juga," tambah Yuri dan Jessica mematuhinya. Sekarang yang tersisa hanya kemeja putih kantor, celana bertali hijau muda dan sepatu hak tinggi biru gelap. Yuri ke tersenyum lebar. "Jauh lebih baik," gumamnya sambil berjalan kembali ke arah Jessica. Dia mengambil jaket dan rok yang dalam genggaman wanita itu hanya untuk melemparkannya ke belakang mejanya. Sambil menyentuh pipi Jessica dengan satu tangan, Yuri menarik Jessica untuk, ciuman yang panjang, lembut dan menenangkan.

Yuri perlahan menjauh dari Jessica dan memegang tangan wanita itu., Dia memiliki kekuatan. Dia bisa melakukan apa pun yang diinginkannya dengan Jessica sekarang. Dia bisa merasakan apa yang Jessica butuhkan sekarang, gairah dan nafsu. Jessica sangat menginginlan sentuhan dari Yuri dan ingin merasakan sentuhan itu lagi.

Jessica merasa dirinya melemah di depan Yuri. Yuri kemudian membawanya ke kursi kulit belakang mejanya. Jessica mencoba untuk mencium Yuri, tapi tanggan Yuri menahan bibir Jessica yang mencoba untuk mencium bibir.

"Belum saatnya, baby" dia berbisik ke telinga Jessica. Dia sedikit menggigit daun telinga Jessica. Sehingga membuat Jessica menggigil. Jessica merasa panas saat tubuhnya bereaksi terhadap sentuhan lembut dari Yuri. Celana dalamnya sudah basah kuyup. "Tidak sampai aku bisa merasakan itu di bibirmu," Yuri tersenyum.

Jessica terkejut, dia menunggu intruksi apa yang harus dia lakukan, dia akan melakukan apapun, agar dapat mencium Yuri lagi dan mendapatkan kepuasannya. Apa yang harus dia lakukan tidak masalah. Yuri kemudian melepaskan tangannya dari tangan Jessica dan duduk di kursi kantornya, kemudian bersandarn di kursinya. Yuri memindahkan kursinya agar lebih dekat dengan Jessica dan dengan jari telunjuk kanannya dia member intruksi kepada Jessica apa yang harus dilakukan.

Turun.

Jessica turun dan berjongkok di bawah Yuri, kemudian menatap wanita yang sedang tersenyum di atasnya, menunggu intruksi berikutnya..

"Take them off, it’s lunch time" Yuri tersenyum puas ketika melihat Jessica melakukan apa yang dia intruksikan. Jessica kemudian memasukan tangannya kedalam rok Yuri dan menurunkan celana dalamnya secara perlahan-lahan. Dia menggigil saat tangan Jessica meluncur di atas permukaan pahanya. Dia inginmelihat Jessica sebagai pemegang kendali dalam permainan kali ini. Dia ingin Jessica sekali-kali menunjukan sisi bad girlnya dan ingin tau seberapa Jessica menginginkan dirinya,

Dia selalu menyaksikan kecantikan Jessica dari ruangannya sendiri. Dia akan masturbasi sambil menonton Jessica dan membayangkan Jessica berada di antara kedua kakinya. Ini saat ini adalah momen yang sangat dia tunggu beberapa waktu yang lalu.

Yuri membantu Jessica untuk menarik roknya dan melebarkan kakinya. Miss V nya sudah sangat basah, dia melihat Jessica menahan napasnya. Yuri kemudian memindahkan kursinya lebih dekat ke arah wajah Jessica dan dengan perlahan Jessica mulai menjilati miss V Yuri, dan aksi Jessica ini membuat tubuh yuri mengejang dan melengkungkan tubuhnya dan dan tanpa sadar menjambak rambut Jessica.

Jessica memegang kaki Yuri dan kembali menjilat lebih dalam, memberikan lumatan dan sedikit memberikan gigitan kecil di klitoris yuri.

"Jessica ... more," desis Yuri sambil menarik keras rambut Jessica. Dia merapatkan kakinya di sekitar kepala Jessica dan menarik kepala wanita itu lebih ke dalam dirinya.

Saat itu, terdengar ketukan di pintu disertai dengan suara laki-laki, "Miss Kwon, saya mau menyerahkan laporan yang Anda butuhkan."

Jessica panik dan berhenti menjilat miss V Yuri . Dia mencoba untuk menarik kepalanya di antara kaki Yuri, tapi Kaki Yuri tidak melonggarkan jepitannya, Kakinya menahan kepala Jessica untuk tetap berada di tempat itu. . Ketika Jessica mencoba bergerak, Yuri berbisik, "You stop and you’re fired!" ancam Yuri kepada Jessica

Yuri mendorong kursinya ke depan dan mendorong Jessica untuk masuk ke dalam meja kerjanya, kaki menyebar sekitar kursi Yuri, tangan berada di lutut Yuri, dan kepalanya di antara kaki Yuri. Yuri menarik-narik rambut Jessica lagi dan Jessica melanjutkan pekerjaannya menjelajahi dinding ketat dan basah miss V Yuri. Wajah Yuri sedikit berkerut dengan ekspresi kenikmatan sebelum akhirnya dia mampu mengendalikan emosinya. Hal ini akan menjadi menarik dan itu adalah fantasi sex yang dia impikan selama ini, berada dalam situasi semacam ini,

"Masuklah!"

Pintu ruangan terbuka dan Jessica sedikit tegang, tetap memegang pinggang Yuri mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya. Setiap kali dia melambat atau berhenti menjilati, pegangan Yuri di kepala Jessica akan menguat sehingga dia akan kehabisan udara untuk bernapas , sehingga satu-satunya cara adalah dia harus terus menyenangkan Yuri sehingga dia bisa menarik napas lagi.

Pria itu berjalan ke ruangan dan menutup pintu di belakangnya dan kemudian berjalan kedepan meja Yuri. Kemampuan Yuri untuk mengendalikan ekspresi nya mulai goyah saat ia perlahan-lahan mencapai klimaks nya. Dia membuka mulutnya dan berhasil menahan desahan kerasyang hamper keluar dari bibirnya, sepertinya Jessica mengisap keras dan mengulum klitnya dengan agak keras. Bibirnya sedikit terbuka menahan jeritan yang mungkin akan lolos akibat ulah dari Jessica , dan orang di depannya yang sedang memegang laporan di tangan berdiri dengan ekspresi bingung.

"Berikut ini adalah file ... Anda inginkan," pria itu ragu-ragu berbicara sambil melihat Yuri menjilat bibir bawahnya sebelum menekan bibirnya dalam upaya untuk merumuskan tanggapan yang layak.

"Terima kasih, Anda ca-" Yuri menghirup dan memejamkan matanya saat merasa lidah Jessica masuk lebih dalam ke dalam miss V nya. "Anda dapat meninggalkan itu di aatas m-meeja," katanya terbata-bata. Dia hampir klimaks dan nyaris tidak mampu memegang kewarasannya sementara Jessica sedang asik memainkan lidahnya di dalam miss V nya, Yuri mencengkeram sandaran kursinya sampai buku-buku jarinya memutih. Pria itu kemudian meletakkan lapran di atas meja.

"Apakah kau baik-baik saja, Nona Kwon?" Akhirnya pria itu bertanya sambil mengambil langkah mundur dari meja. Yuri tersenyum padanya. Dia mencengkeram kursinya lebih keras dan mengangguk padanya, tapi dia akhirnya bisa menggerakkan tangannya untuk menyuruh pria itu untuk segera keluar dari ruangannya. Dia begitu hamper mendekati klimaks sehingga ia tidak mampu berbicara. Pria itu membungkuk dan membuka pintu sebelum sempat sedikit melirik Yuri yang matanya sedang tertutup dan akhirnya melangkah keluar dan menutup pintu.

Begitu pintu ditutup, Jessica mendorong mundur kursi Yuri dengan seluruh kekuatannya. Yuri meluncur sampai kursinya memukul dinding belakang dan Yuri nyaris tak bisa membuka matanya sebelum Jessica kembali menerkam dirinya.

"Jessica, apa-" Belum sempat Yuri berkata, Jessica langsung melumat bibir Yuri. Pada saat yang bersamaan, ia memasukka tiga jarinya ke dalam miss V Yuri. Sementara tangan kanannya bekerja di inti Yuri, dia melepas bra Yuri dan meremas kedua buah dada yuri. Dia menarik dan memutar puting kedua gundukan yang ada dihadapannya itu. Jessica kemudian melumat bibir Yuri dan kini mereka berdua berjuang untuk mendominasi dan tidak lama setelah itu Jessica langsung menekan ibu jarinya dengan keras di inti Yuri, Yuri kemudian klimaks dan ‘jus’ yuri keluar membasahi tangan Jessica, tapi Jessica masih terus memaju mundurkan jarinya kedalam miss V Yuri..

Jessica kemudian menarik jarinya dari dalam intii Yuri.mereka berdua terengah-engah menghirup udara sebanyak-banyaknya. Jessica berdiri, menempatkan jari-jarinya yang basah di mulut Yuri dan Yuri dengan senang hati membersihkan cairannya sendiri yang berada di jari Jessica. Setelah puas melihat Yuri membersihkan jarinya, Jessica kemudian menelusuri dada telanjang Yuri dengan jari-jarinya Kemudian kembali meremas kedua dada tersebut dengan perlahan, dan kemudian melumat bibir yuri lagi, sehingga Yuri bisa merasakan dirinya sekali lagi di mulut Jessica. Jessica kemudian memegang kerah baju Yuri dan menarik di atasnya.

"Sekarang, giliran mu Sayang," kata Jessica sambil menarik Yuri dari atas kursinya dan berjalan ke arah meja. Dia melepaskan baju Yuri dan duduk di meja, bersandar dengan tangan kanannya. Dan kemudian melebarkan kakinya dan tersenyum pada Yuri. Yuri tersenyum lebar dan segera mendekat di antara kaki Jessica.

"Dengan senang hati," bisiknya. Dia membuat Jessica menutup kakinya dan perlahan-lahan menarik celana basahnya dan melemparkannya ke belakang.

Yuri mulai perlahan-lahan menjilat tepi miss V Jessica hanya untuk menggodanya. Dia memberikan ciuman ringan dan menjilat sepanjang pahanya sebelum kembali menuju miss V . Dia menaruh tangannya di atas lutut Jessica dan tanpa peringatan, Yuri menekan wajahnya ke dalam miss V Jessica yang menyebabkan jeritan bernada tinggi kecil dari bibir Jessica.

Sementara lidah Yuri masuk ke inti nya, Jessica membuka matanya dan melihat sesuatu yang menarik di tepi meja. Dia mengambilnya, menatap Yuri dan menyeringai. Yuri melihat gerakan dan mendongak, tapi matanya membelalak kaget. Sebelum ia bisa melakukan apa saja, Jessica memukul pantatnya dengan penggaris besi yang panjang dan Yuri sedikit meringis karena kesakitan, tapi dia kembali mengisap dan melumat miss V Jessica, sambil sesekali meringis kesakitan karena pantatnya di pukul dengan penggaris..

Jessica menyukai ketika Yuri bekerja keras pada dirinya. Seperti ada gumplan Listrik berada di bawah perutnya dan itu siap untuk meledak melalui tubuhnya. Dia memukul pantat Yuri lagi dan kulit menjadi merah. Sekali lagi, Yuri sungguh-sungguh bekerja pada Jessica. Satu lagi lumatan dan Jessica akan mencapai klimaks. Yuri bekerja sekeras yang dia bisa, menggigit daging yang lembut, sementara lidahnya menjilat dan menggosok dinding lembut. Dia membungkus bibirnya sekitar clit Jessica dan mengecam lidahnya menentangnya sambil mengisap keras.
Jessica akhirnya mencapai klimaks dengan jeritan yang menusuk telinga. Jus nya menyembur dari inti dan Yuri menjilat segala yang dia bisa, mencoba untuk mencicipi setiap tetes terakhir ‘jus’ dari wanita di hadapannya itu.

Jessica kembali melemah di atas meja, napas nya naik-turun, dan jari-jari nya terjerat di rambut Yuri. Sedangkan Yuri masih sibuk membersihkan seluruh tubuhnya dengan bibirnya, Yuri berdiri, dan ikud naik ke atas meja. Dia membiarkan kepalanya turun untuk beristirahat di dada Jessica dan memejamkan mata.

"Ini menyenangkan," Yuri tertawa saat ia mengangkat kepalanya dan membuka matanya, melihat Jessica dengan pakaian dan penampilan yang berantakan. "Kita harus melakukannya lagi kapan-kapan."

Jessica membuka matanya, Dia kemudian memeluk Yuri dan menciumnya. mereka berbagi ciuman panjang dan polos sebelum Yuri menarik diri, tersenyum pada Jessica. Dia tahu bahwa Jessica menyukainya dan menginginkannya. Dan kenyataannya, dia juga sangat menginginkan Jessica dan akhirnya dia bisa mewujudkan semua yang dia telah bayangkan saat melihat Jessica dari ruangannya.

"Aku akan lo-oh, my god, waktu! Aku harus menyelesaikan laporan ku dalam lima menit! "Jessica melihat jam di belakang Yuri dan kembali mengingat laporan yang dia harus selesaikan. Dia melompat dari meja dan mulai untuk menggunakan pakaian di yang tersebar di belakang meja Yuri.

"Jika laporan ini untuk ku, Aku anggap laporan itu sudah selesai," kata Yuri sambil tersenyum. Perkataan Yuri membuat Jessica melihat kembali ke arahnya.

"Bagaimana kalau itu laporan untuk orang lain?"

Senyum hangat Yuri berubah menjadi seringai licik, "Kalau begitu, lebih baik kamu bergegas."

Mata Jessica melebar dan dia meraih jaketnya, menggunakannya dan berlari keluar dari ruangan Yuri. Menutup pintu dengan suara keras.

Sialan kau, Kwon Yuri, sialan.

Yuri mengintip di balik tirai dan menyeringai.

“I’ve got you under my skin.”

END



Sorry guest, gw minggu nie baru nongol cos kemaren-kemaren lagi di culik client, kerja jam 9 pagi baru pulang jam 1 malem. capek letih lelah lesu dah untuk minggu ini, moga minggu depan jadwal gw udah balik normal lagi, jadi banyak ada stok bacaan nc buat kalian semua :D. hihi tapi nc keseringan juga ga baik lohh.. ntar susah tidur :P

10 comments:

  1. Akhirnya update jga,, wahh yuri manggil sica cuma pgn gituan? Wkwk dah sica mending lo kalo mau ketemu yuri gausah pake baju aja, biar dia seneng xD fighting kaka!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. ho oh.. soalnya ada orang yang tiba-tiba mentions nanyain kapan update :P
      .

      Delete
  2. woou...byun mode on kakkakak...
    thank udah translate

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkeke yoi udah lama ga posting byun kayak gni >.<

      Delete
  3. sica dapat pekerjaan part time dr yuri...
    kkeke

    ReplyDelete
  4. maaf yah aku bru bisa komen udah lama aku sr mulu.. And ini ff wadehh bgt hehe.. Gomawo and maaf.. Ya...

    ReplyDelete
  5. So hot .. sicababy ternyata kamu hebat juga jd seobang

    Yull .. hebat , bisa nahan desahannya yg mendekati klimaks .. kekeke

    ReplyDelete
  6. Oh my😰.. yulsic ngalahin taeny😃😃😯 sukses thor ^^ NC nya ngena ampe otak maqy😁😁😁

    ReplyDelete
  7. Aku baca Sambil masturb����������������

    ReplyDelete

show me your delusional