Cari Blog Ini

Quotations


-Bagi mereka saya aneh karena saya berbeda, bagi saya mereka aneh karena mereka semua sama-

-Saat kamu tidak menemukan atau mendapatkan apa yang kamu ingin kan, maka saatnya kamu membuatnya sendiri-#reader frustasi pengen baca fanfict byun tapi di protect terus jadi translate sendiri aja

-Disini semua fanfict translete khusus untuk 18 tahun ke atas, so jika masih di bawah 18 tahun mohon untuk berpikir dlu jika ingin membacanya, NC dapat menyebabkan serangan jantung, pusing dan mual-mual. Segala bentuk ketergantungan dan ketagihan di tanggung pembaca tidak di tanggung empu !

- delusion post moving to soshitoons.blogspot.com

Monday, May 20, 2013

Fanfict : Sica 'maid' for Yuri - Chapter 3.2 (Indonesian Translate)

Sica 'maid' for Yuri - Chapter 3.2
Author/Credit to : xtina26
Link : http://www.asianfanfics.com/story/view/113202/3/sica-maid-for-yuri-hyoni-snsd-soosun-taeny-yoonhyun-yulsic
Transalator : Soenda

Spesial Thanks You to xtina26 udah ngasi ijin buat translate fanfictnya. xtina26 Jjang...!

Psst : Gw da sedikit ubah / tambah kata-katanya, karena kalau pakai kata2 yang di fanfict aslinya rada ga nyambung kalau di indonesia nya. Jadi ada sedikit improvisasi tapi tidak mengurangi inti / jalan dari cerita

Ini Translete dari rekan baru gw, namanya Soenda.. Thanks buat Soenda yang udah mau bantu translete ini fanfict :). Semoga bisa bekerja sama selalu

..................................................................................................................

Yuri menghela napas berat saat dia memasuki kantornya. Wajahnya memerah karena malu saat ia sedang membayangkan wajah Jessica yang berada ditempat tidur sambil mengedipkan mata kepadanya.

"Sialan." Rutuk Yuri pada dirinya sendiri.

Dia berusaha mengalihkan pikirannya dari bayangan Jessica, ia memutuskan untuk fokus pada pekerjaannya, tapi saat ia mengangkat kepala dan mengatur napas, dia seolah-seolah melihat bayangan Jessica yang memakai pakaian pembantu dan dengan otomatis air liur keluar dari mulutnya.

Yuri kemudian mendengar jeritan tak jauh dari ruangannya, yang berasal dari luar ruangan salah satu sekretaris eksekutif nya, tiffany.

"Yah, Byuntae!" Jerit Tiffany pada sahabatnya.




Sahabat Yuri kemudian memasuki ruangannya dengan cengiran lebar di wajahnya.

"Kau memukul pantat Tiffany lagi, bukan?" Yuri bertanya dengan nada tidak begitu mengejutkan.

"Itu yang aku lakukan setiap hari dan kau tahu aku selalu melakukannya dengan baik." Jawab Sahabatnya, Taeyeon dengan bangga.

"Aku merasa kasihan dengan Tiffany, terutama selama akhir pekan aku tahu apa yang Kau lakukan padanya." Yuri menunjukkan wajah jijiknya sambil melihat Taeyeon.
"Yeah yeah, aku mendengar kau punya pembantu baru." Taeyeon membuat dirinya nyaman duduk di kursi depan Yuri.

Yuri menyipitkan matanya kearah Taeyeon yang sedang berbicara, Yuri tidak ingin menunjukan rasa frustasinya dalam dirinya di hadapan taeyon. "Ya, aku punya." Yuri mencoba menjawab dengan nada yang jengkel sehingga Taeyon bisa berhenti bertanya tentang Jessica.

"Ahh ... aku tahu." Taeyeon hanya mengangguk kepalanya dalam pemahaman.

"Di mana Sooyoung?" Tanya Yuri pada Taeyeon agar mood tidak berubah menjadi canggung.

Taeyeon merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan temannya tapi tidak berani bertanya.

"Mungkin dengan Sunny mereka akan bertemu klien hari ini." Jawab Taeyeon.

Sejak Sooyoung bertemu Sunny, teman mereka itu telah berubah dia tidak jadi sering makan dan sekarang dia bekerja dengan serius.

"Sebenarnya, siapa yang akan bertemu dengan klien." Seorang wanita jangkung berdiri di pintu mengenakan setelan hitam.

"Oh ... hey, Soo. Bagaimana dengan pertemuannya? "Mereka bertanya saat Sooyoung yang duduk di kursi di samping Taeyeon.

" berjalan dengan baik, jika aku bisa mengatasinya sendiri." Sooyoung memberitahu mereka dengan nada halus.

Memang Sunny memiliki pengaruh yang besar pada Sooyoung, dia bukan sooyong yang menyebalkan, tapi terkadang sifatnya yang dulu sering muncul, tapi dalam waktu
sehari dia bisa langsung berubah kembali.

"? Mana Bunny mu" tanya Taeyeon yang memanggil Sunny dengan bunny karena Sooyoung menyebut pacarnya, Bunny.

"Dia sekarang sedang berbicara dengan Hyoyeon,. Kita berpisah saat sampai disini. "Kata Sooyoung sambil mengambil coklat batangan dari sakunya.

Yuri dan Taeyeon hanya tertawa, mungkin Sunny memang membuat Sooyoung berubah sedikit tapi teman mereka masih mencintai makanan sama seperti Sooyoung mencintai Sunny.

"Apa?" Tanya Sooyoung melihat kedua sahabatnya tertawa aneh. "Saat pertemuan aku melakukan dengan baik sehingga Sunny memberikan aku hadiah ini." Kata Dia pada kedua temannya itu.

"Kau tahu, Yul. Aku tidak sabar melihatmu saat kau sedang merasakan jatuh cinta pada seseorang, aku yakin kau akan lebih buruk dari ku. "Kata Sooyoung pada Yuri dengan nada serius seakan mengancam temannya.

"Ya, benar!" Yuri mengejek sambil memutar matanya. "Aku tidak akan jatuh cinta ... tapi gadis-gadis itu yang akan jatuh cinta padaku, mereka yang akan selalu mengejar-ngejar aku!" Yuri berpikir jika gadis yang sekarang berada dirumahnya berbeda dengan gadis-gadis yang selalu mengejarnya.

--

Berbicara tentang Jessica, tampaknya akan sedikit sulit untuk mendapatkan sie ice princess ini karena akan ada masalah jika ia mendekatinya.

--

Jessica baru saja selesai membersihkan ruang tamu,… oh, demi tuhann…, dia telah membersihkan ruang tamu itu selama tiga jam dan itu saja belum seluruhnya, bagi seorang pembantu biasa, mereka biasanya membersihkan seluruh rumah dalam tiga jam, tetapi untuk Jessica tampaknya itu akan sulit ia lakukan.
Seluruh penjuru ruang tamu sudah terlihat rapi, Jessica bahkan tidak tahu mengapa dia bisa membereskannya dengan rapi dan tidak terlihat tidak begitu berantakan.
Dia menyerah, dia hanya akan membersihkan kamar Yuri. Jika ruang tamu saja terlihat begitu berantakan bagi jessica, lalu bagaimana dengan kamar Yuri pikir Jessica.
Terlihat seperti kapal pecah, terutama di kamar mandi.

Jessica mengambil pakaian yang tergeletak di lantai. Jika saja Jessica tahu. Yuri berlari ke kamar mandi dan langsung berganti pakaian dalam sekejap, dan langsung keluar dari rumah dan agar tidak melakukan apa-apa padanya, dia pasti mengerti mengapa ruangan tampak berantakan seperti saat ini.
Jessica memutuskan untuk menghabiskan waktu seharian membersihkan kamar Yuri dan terakhir membersihkan kamar mandi. Dia bahkan tidak menyadari sudah waktunya makan malam dan dia belum makan dari siang.

Dia memutuskan untuk membuat tuna sandwich, setelah mengisi perutnya dengan makanan. Dia melihat jam dan itu hampir jam delapan dan Yuri mungkin akan segera tiba.
Nana mengatakan kepada Jessica bahwa Yuri jarang makan di rumah, jadi dia tidak perlu repot-repot memasak banyak tapi dia masih perlu mempersiapkan sesuatu jika Yuri akan makan dirumah.

Jadi dia menyiapkan beberapa salad untuk makan malam Yuri, setelah selesai mempersiapkan makan malam. Yuri akhirnya pulang ke rumah.

"Apa menu makan malam?" Tanya Yuri dengan nada lelah, dia baru saja menyelesaikan lima pertemuan dalamhari ini dan dia belum makan apa-apa sejak tadi pagi.

"Uh ... salad." Jessica menjawab pertanyaan Yuri. Ia bisa melihat dengan jelas Yuri yang sedang kelaparan.

"Apa?" Tanya Yuri tak percaya berharap dia salah dengar.

"Salad." Ujar Jessica sedikit lebih keras dan lebih jelas untuk Yuri.

"Tolong katakan kau sedang bercanda, karena sekarang aku bisa saja memakan satu gajah."

Jessica cemberut, dan Yuri terpesona dengan bibir Jessica, dia menelan ludah di tenggorokannya ... dan masih melihat bibir Jessica.

"Sudahlah, aku akan memesan pizza." Yuri buru-buru berbalik dan berjalan menuju tangga ketika dia melihat Jessica membersihkan makanan. "Jangan dibereskan nanti aku akan memakannya." Kata Yuri pada Jessica sebelum pergi ke lantai atas kamarnya.

Jessica berada di dapur ketika dia mendengar suara Yuri memanggilnya, dan Yuri tampaknya sedang marah.

"Sekarang, apa?" Tanya Jessica pada dirinya sendiri, dia mulai merasa kesal karena ia sudah lelah dan mengantuk, dan jelas teriakan Yuri mulai menekan tombol on hellsica dan jika Yuri melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak pantas padanya, dia mungkin akan meledak.

Jessica naik ke lantai atas kamar Yuri dan melihat apa yang diinginkan 'bos' nya dari dia. Yuri di depan pintu kamar mandi nya menunggu Jessica.

"Apa?" tanya Jessica dengan suara kesal, sekarang dia tidak peduli jika Yuri akan memecatnya, dia begitu lelah sekarang dan jika Yuri akan mengatakan sesuatu yang tidak pantas padanya, dia akan memastikan Yuri akan mendapatkan tamparan darinya.

Yuri terkejut dengan kekasaran Jessica, ini adalah pertama kalinya seorang pembantu berbicara dengan nada tinggi pada Yuri, dia ingin marah tapi dia tidak bisa. Dia melihat Jessica yang kesal dan marah.

Tapi Yuri teteap memperlihatkan wajahnya yang marah untuk menutupi niat jailnya pada Jessica. “Kemarilah”. Yuri menyuruh Jessica masuk kedalam kamar mandi
Jessica ragu-ragu untuk mendekati Yuri tapi dia terus bersikap dingin padanya jadi Yuri tidak akan tau bagaimana perasaannya saat ini, ketika Jessica mendekati Yuri, Yuri memegang lengannya dan membuat wajahnya melihat kamar mandi.

"Bisa kau jelaskan ini?" Yuri mendorong pintu kamar mandi terbuka, Ruangan itu jelas berantakan.

Jessica mengutuk pelan, dia lupa untuk membersihkan kamar mandi. Dia menggigit bibir bawahnya karena ia tidak tahu bagaimana dia akan menjelaskan hal ini kepada Yuri.

Di sisi lain Yuri mulai terangsang oleh aroma strawberry dari tubuh Jessica.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang." Jessica berbicara pada dirinya sendiri.

Jessica berbalik untuk menghadapi ke Yuri. "Aku sangat -" Jessica tidak bisa menyelesaikan kata-katanya ketika ia melihat bahwa wajahnya begitu dekat dengan Yuri, hidung mereka bersentuhan satu sama lain seperti melakukan ciuman Eskimo langsung namun tidak langsung.

Yuri tidak menyadari bahwa Jessica akan berbalik, pada saat itu dia sedang melihat ke bawah dan kemudian Jessica mendongak ke atas kepadanya dengan bibir terpaut beberapa inci.

Jessica bisa merasakan nafas Yuri, dia tidak bisa bergerak karena ia menatap mata predator Yuri. Sementara Yuri tergoda dan ingin mencium Jessica tapi ada sesuatu yang menghentikannya, karena dia sudah membuat perjanjian dengan Yoona.

Yuri melihat sesuatu didalam mata Jessica sehingga dia tidak bisa melakukannya, dia melihat mata Jessica memancarkan aura kesedihan dalam dirinya dan Yuri tidak mau mengambil kesempatan dari situasi seperti itu.

Yuri mundur dari Jessica. "Lebih baik kau segera membersihkannya." Yuri keluar dari kamar mandi dan pergi ke bar untuk minum-minum.

Jessica mulai membersihkan kamar mandi, dia tidak tau mengapa Yuri bertindak seperti tadi. Mengapa dia tidak mencoba menggoda 'bos' nya sedikit saja hanya untuk bersenang-senang dan ingin melihat berapa lama Yuri akan bertahan. bisik Jessica dalam hatinya sambil menyeringai.


Jelas Jessica dan Yuri akan mulai bermain dengan api ... api keinginan.


TBC

hhoho... Jessica mulai berani-berani nge goda yuriii....

6 comments:

  1. Jessica nekad
    D'tunggu lanjutan'a

    ReplyDelete
  2. apa yg akn trjadi????
    pilihan yg baik sica kta liat reaksi yuri...

    ReplyDelete
  3. haha jessica penasaran juga ama yul pengen menggoda nya mkn seru neh..

    ReplyDelete
  4. wah... sica mulai nakal nih ga tau aja dia kalo yul udah ada niat dr awal sayang aja tuh di segel ama yoong XS

    ReplyDelete
  5. wou...byunsica beraksi sih, makin seru aja

    ReplyDelete
  6. Annyeong ,,,,,,,

    Waaah,,, Khusus YULSIC Nih ,,kkee
    Aku coment nya d sni aja ya,,soalnya aku baru baca Crita ini,,, bner'' mnarik ...,,
    D lain wktu akan jelajah yng laen nyahh,,,d tunggu
    SEMANGAAAAT

    ReplyDelete

show me your delusional